Data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan 2007 menyebutkan bahwa
angka kematian di Indonesia yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskular) mencapai 31,9 persen. Menjalani gaya
hidup sehat adalah satu-satunya cara untuk menghindari penyakit ini.
Menurut
dr.Antono Sutandar, Sp.JP dari Siloam Heart Institute Siloam Hospital
Kebun Jeruk, Jakarta, sebenarnya penyakit kardiovaskular bisa dicegah
dengan melakukan perubahan gaya hidup. Berikut adalah empat hal yang
bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
1. Merokok
Kebiasaan
merokok turut menjadi penyumbang terbesar kerusakan sistem
kardiovaskular. Hal ini karena 60 persen zat kimia dalam sebatang rokok
mengandung zat beracun berbahaya, mulai dari nikotin, tar, hingga
arsenik. Merokok juga akan mengurangi elastisitas pembuluh darah serta
memicu pengerasan pembuluh darah arteri.
2. Kurang sayur dan buah
Sedikitnya
kita harus mengonsumsi dua porsi buah dan tiga porsi sayur setiap hari.
Kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah juga akan menghindarkan kita dari
kegemukan, yang juga menjadi faktor risiko penyakit jantung. Mengurangi
kebiasaan makan di restoran cepat saji juga sebaiknya mulai Anda
lakukan. Selain tinggi kalori dan lemak, makanan cepat saji juga
umumnya mengandung garam yang tinggi serta minim gizi.
3. Pemakaian obat terlarang
Pemakaian
obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin bisa meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner sampai tujuh kali lipat. Seperti halnya
rokok, zat-zat kimia beracun dalam obat terlarang juga berpotensi
menyebabkan endapan dan penyempitan pembuluh darah. Saat pembuluh darah
benar-benar tertutup maka jantung akan berhenti bekerja.
4. Kurang berolahraga
Untuk
menjaga kebugaran dan kesehatan jantung, sebenarnya kita dianjurkan
untuk berolahraga minimal 30 menit saja setiap harinya. Dengan rutin
melakukan aktivitas fisik, aliran darah menjadi lebih lancar. Selain itu
olahraga juga akan membuat kita terhindar dari kegemukan dan stres.
sumber kompasData Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan 2007 menyebutkan bahwa
angka kematian di Indonesia yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskular) mencapai 31,9 persen. Menjalani gaya
hidup sehat adalah satu-satunya cara untuk menghindari penyakit ini.
Menurut
dr.Antono Sutandar, Sp.JP dari Siloam Heart Institute Siloam Hospital
Kebun Jeruk, Jakarta, sebenarnya penyakit kardiovaskular bisa dicegah
dengan melakukan perubahan gaya hidup. Berikut adalah empat hal yang
bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
1. Merokok
Kebiasaan
merokok turut menjadi penyumbang terbesar kerusakan sistem
kardiovaskular. Hal ini karena 60 persen zat kimia dalam sebatang rokok
mengandung zat beracun berbahaya, mulai dari nikotin, tar, hingga
arsenik. Merokok juga akan mengurangi elastisitas pembuluh darah serta
memicu pengerasan pembuluh darah arteri.
2. Kurang sayur dan buah
Sedikitnya
kita harus mengonsumsi dua porsi buah dan tiga porsi sayur setiap hari.
Kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah juga akan menghindarkan kita dari
kegemukan, yang juga menjadi faktor risiko penyakit jantung. Mengurangi
kebiasaan makan di restoran cepat saji juga sebaiknya mulai Anda
lakukan. Selain tinggi kalori dan lemak, makanan cepat saji juga
umumnya mengandung garam yang tinggi serta minim gizi.
3. Pemakaian obat terlarang
Pemakaian
obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin bisa meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner sampai tujuh kali lipat. Seperti halnya
rokok, zat-zat kimia beracun dalam obat terlarang juga berpotensi
menyebabkan endapan dan penyempitan pembuluh darah. Saat pembuluh darah
benar-benar tertutup maka jantung akan berhenti bekerja.
4. Kurang berolahraga
Untuk
menjaga kebugaran dan kesehatan jantung, sebenarnya kita dianjurkan
untuk berolahraga minimal 30 menit saja setiap harinya. Dengan rutin
melakukan aktivitas fisik, aliran darah menjadi lebih lancar. Selain itu
olahraga juga akan membuat kita terhindar dari kegemukan dan stres.
sumber healthkompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar