Senin, 04 November 2013

Selamat Tahun Baru Islam 1435 H


Bulan Rojab Bulannya Allah
Bulan Sya'ban Bulannya Nabi

Romadhon bulan Umatnya
Bulan Muharrom Bulan Syuro
Penuh dengan Rahmat Ilahi

Kaum Muslimin dan Muslimat
Banyaklah baca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
Supaya penuh barokah dan dapat Syafa'at
Juga biar hidup bisa Slamat
Dari dunia hingga akhirat

Selamat TInggal tahun 1434 H, selamat datang Tahun 1435 H.
Keluarga Besar Rumah Terapi Hamim Ba Al-Muayyad
Mengucapkan Selamat datang Tahun Baru ISLAM
Semoga makin berkah dan berbarokah.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Ulama Ikut Peduli Kesehatan

Jakarta, NU Online

“Allah tidak akan menciptakan sebuah penyakit, kecuali ada obatnya.” Demikianlah kutipan hadist yang seringkali disampaikan oleh para dai ketika menyampaikan materi soal kesehatan.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan, persoalan kesehatan mendapat perhatian besar dalam Islam, banyak ayat Qur’an dan Hadist yang berbicara soal kesehatan dan menjadi bagian dari tugas para ulama untuk mendorong masyarakat agar berperilaku hidup sehat.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara pertemuan nasional Peran Tokoh Agama dalam Promosi Kesehatan yang digagas oleh Lembaga Kesehatan NU, Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries (SESRIC)

Ia menegaskan, dalam kemampuan agama, orang NU sudah cukup mumpuni, tetapi dalam bidang lainnya, masih perlu ditingkatkan seperti dalam bidang pendidikan, kebudayaan, ekonomi, termasuk kesehatan. Hal tersebut penting untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup.

Dalam membina kesehatan ini, tidak dibatasi oleh ajaran agama. Ia mengisahkan sejumlah khalifah yang memiliki dokter pribadi non Muslim, karena terbukti mereka memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.

Sementara itu, Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes Bambang menuturkan, baru sekitar 50 persen penduduk Indonesia berperilaku hidup bersih dan sehat, dengan menggunakan 10 indikator.
“Jika indikator jumlah indikator tersebut ditingkatkan menjadi 20, maka persentasenya akan semakin kecil,” katanya.

Para ulama dan tokoh masyarakat, katanya, memiliki peran penting dalam membantu mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.

Sementara itu, Prof. Savas Alpay, direktur jenderal  Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries (SESRIC) menekankan pentingnya melindungi generasi muda dari bahaya merokok, selain menghabiskan uang, juga memiliki potensi terkena sejumlah penyakit. Sejumlah industri rokok skala global melakukan ekspansi ke negara-negara berkembang karena di negara mereka, regulasinya sudah sangat ketat.

Terdapat sejumlah kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tersebut, diantaranya meminta tokoh agama mengajak orang tua dan remaja berperilaku hidup sehat, di sekolah dan di lingkungan keluarga, edukasi publik akan potensi bahaya kebiasaan merokok dengan metode yang tepat sasaran serta pentingnya mengaturkan area merokok dalam upaya menghargai kesehatan, baik diri sendiri maupun orang lain.

Tokoh agama diminta mendorong para remaja agar mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri, pilihannya, serta mampu bernegosiasi dengan dinamika hidup di lingkungan sekitarnya. (mukafi niam).

sumber : www.nu-online.co.id

Selasa, 15 Oktober 2013

Apakah Gus Dur Sengaja Mencari Celaan?

Gus Dur tokoh yang kontraversial, banyak pendukung dan pemujanya, tetapi disisi lain, banyak orang yang mencaci dirinya. Toh ia santai saja atas sikap kelompok tersebut.

Banyak perilakunya yang diluar standar normal. Yang paling terkenal diantaranya ketika ia menyebut “DPR seperti anak TK“ yang masih sering dikutip sampai sekarang, dan hanya memakai celana pendek ketika keluar dari istana saat digulingkan dari jabatannya sebagai presiden. Banyak orang memandangnya dengan sinis, “presiden kok begitu.“

Jangan-jangan ia sengaja mencari celaan dan hinaan dari publik, agar hatinya selalu dekat dengan Allah? Dalam sufi, terdapat aliran Malamatiyah, yaitu kelompok sufi yang sengaja menghinakan dirinya. Ketika orang memuji dan mengkultuskannya, ia akan melakukan tindakan kontraversial agar dicaci publik untuk menghindari penyakit hati seperti riya’ (ingin dilihat baik), ujb (kagum dengan diri sendiri) dan nifaq (munafik/penampilan lahir lebih baik dari batin). Semua penyakit hati ini bisa menjauhkan hati seorang sufi kepada Allah.

“Saya ngak mau kurang ajar untuk ngrasani Gus Dur. Banyak orang yang lebih nyeleneh daripada Gus Dur dalam kewalian,“ kata ulama Betawi KH Saifuddin Amsir.

Orang seperti itu, kata rais syuriyah PBNU ini, mencari celaan dan orang lain dalam upaya melatih hati untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah. Pada titik tertentu, mereka sampai merasa, dirinya lebih hina daripada orang lain, bahkan binatang sekalipun.

Namun, aliran ini berbahaya jika salah memahaminya. Banyak orang yang ingin masuk kelompok ini dan melakukan maksiat yang berlebihan, tetapi terjebak disitu, tidak bisa membedakan antara mencari kemuliaan dan pemuja syahwat.

“Jadi kata malamatiyah, yaitu orang yang menisbahkan diri kepada malamah, kehinaan, cercaan. Itu yang dia cari.”

Di Jakarta, ia mengenal sosok seperti itu, dalam kehidupan sehari-hari, banyak perilakunya yang kelihatannya tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh agama, sehingga ia banyak diejek. Tetapi di sisi lain, sikapnya sangat baik kepada masyarakat.

Suatu hari “sufi” tersebut dengan kasar meminta hampir semua uang yang dimiliki oleh pejabat yang dengan sangat terpaksa memberikan apa yang dimiliki, meskipun dalam hati menjerit, karena harta yang dikumpulkan dengan susah payah tersebut diminta, apalagi dengan cara kasar. 
Begitu mendapat uang tersebut, ia pergi ke rumah janda-janda yang membutuhkan sampai semua uang tersebut habis. Pulang ke rumah, orang tersebut masih diomeli sama istrinya, “setan loe, pulang-pulang ngak bawa uang.”

Disisi lain, pejabat yang dimintai uang tersebut mendapat ganti yang luar biasa besarnya. Peristiwa tersebut berulang kali terjadi pada orang tersebut, meminta uang kepada seseorang, kemudian ternyata tak lama kemudian, yang dimintai mendapat ganti yang lebih banyak.

“Pada puncak ia dihina habis, sampai merasa di bukan apa-apa, kayak debu di atas meja, baru ada keberhasilan dia sebagai orang yang menjalani malamatiyah, ini sangat berat. Ini menghindari rasa riya, sombong, dan sifat hati jelek lainnya. Semuanya dipangkas habis. Ini sifat dasar manusia.”

Perilaku seperti ini tentu berbeda dengan kecenderungan manusia sekarang yang berusaha menampilkan kemegahan, citra semu agar dianggap kaya, keren atau berkuasa agar orang lain takut dan segan kepadanya.

Idiom yang sangat terkenal tentang kewalian adalah Laa yakriful wali illal wali yang artinya, tidak tahu seseorang itu wali kecuali juga wali. Ia menjelaskan, mereka merupakan sebuah komunitas khusus, yang saling kenal dan berkomunikasi karena memiliki kualitas yang sama. “Kalau anda kenal, berarti memiliki kualitas yang sama. Mereka tidak memiliki rasa takut dan sedih, semuanya diserahkan kepada Allah.”

Kiai Saifuddin menuturkan, sufi merupakan orang yang menghargai semua makhluk hidup, termasuk binatang. Di Jakarta, tahun 1940-an, terdapat sufi yang dikenal dengan mana Guru Kholid Gondangdia. Ia berkawan dengan KH Hasyim Asy’ari.

Ia pernah mengembalikan seekor semut rang-rang ke Cilebut, daerah dekat Bogor, tempat ia mengajar ketika pulang lewat kebun rambutan, semut tersebut menempel di jubahnya. Ia balik lagi ke kebun tersebut dan menaruh kembali semur rang-rang di pohon rambutan.

“Kalau kita sekarang, buang saja, banyak pohon rambutan di Jakarta, kan selesai. Ini sikap Guru Kholid, akan kasih sayangnya pada binatang.”. (mukafi niam)

sumber www.nu.or.id

Manfaat Menangis bagi Kesehatan

Sedih memang bukan perasaan yang menyenangkan. Bahkan sedih biasanya diikuti dengan tangisan. Namun tahukah Anda, ternyata menangis memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.

Membersihkan racun
Melalui air mata, sebenarnya racun dalam tubuh bisa dikeluarkan ketika seseorang menangis. Racun-racun tersebut sifatnya cukup berbahaya bagi kesehatan. Sehingga membersihkan racun dari dalam tubuh setidaknya mampu menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.

Menguatkan diri
Menangis bisa dibilang sebagai bentuk latihan bagi jiwa. Sebab mengeluarkan segala emosi negatif melalui tangisan jauh lebih baik daripada memendamnya dalam hati. Menangis seperti olahraga bagi perasaan sehingga suatu saat ketika berada di posisi serupa, hati bisa lebih kuat dan tegar.

Membuat rileks
Banyak orang mengaku kalau menangis membuat mereka lebih lega. Kenapa bisa demikian? Sebab menangis rupanya membuat tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang bersifat meredakan rasa sakit dalam tubuh. Jadi dengan menangis, tubuh dan pikiran otomatis menjadi lebih rileks.

Menyehatkan jantung
Sebuah penelitian pernah menyebutkan kalau mengekspresikan rasa sakit berisiko rendah terkena penyakit jantung. Oleh sebab itu, tidak perlu menahan diri ketika ingin menangis karena menangis ternyata menyehatkan jantung.

Meskipun begitu, bukan berarti Anda harus menangis sepanjang waktu. Setidaknya, di balik tangisan dan kesedihan, ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan.

www.merdeka.com

Bahaya Suka MARAH MARAH Bagi Kesehatan

Penyakit bukan cuma timbul gara-gara makanan saja, tetapi juga perilaku kita. Jika mudah dan suka marah-marah, ternyata ada bahayanya bagi kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.

Gangguan pencernaan
Saat marah, kadar asam lambung bisa meningkat. Dari situ, berbagai gangguan pencernaan pun muncul. Mulai dari refluks asam, maag, atau sembelit.

Sakit kepala
Orang yang suka marah-marah biasanya sering mengeluh sakit kepala. Sebab terlalu emosional meningkatkan tekanan darah di kepala. Pantas jika marah-marah memicu pusing atau migrain.

Penyakit jantung
Mudah marah menimbulkan stres. Stres tersebut pun meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan penelitian sudah membuktikan kalau orang yang mudah marah cenderung terkena serangan jantung.

Depresi
Seperti yang sudah disebutkan, mudah marah berkaitan dengan stres. Ketika pikiran sudah terserang oleh stres dan depresi, tubuh pun rentan terkena berbagai macam penyakit.

Tekanan darah tinggi
Jangan suka marah-marah jika tak ingin terkena tekanan darah tinggi. Tubuh perlu menjaga tekanan darah dalam kondisi normal agar tidak memicu masalah kesehatan lainnya.

Serangan cemas
Jika orang mudah marah, biasanya mereka juga rentan terhadap perasaan cemas akan hal-hal sepele. Segala sesuatu dibesar-besarkan. Serangan cemas pun akhirnya mengganggu aktivitas harian.

Sering sakit
Karena sistem imun menurun akibat mudah marah, berbagai macam penyakit akhirnya sering mampir. Misalnya sering demam, flu, atau batuk.

Itulah bahaya suka marah-marah bagi kesehatan. Mulai sekarang, coba belajar mengontrol emosi demi menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

www.merdeka.com

Senin, 14 Oktober 2013

6 Amalan Sunnah di Hari Raya Ied Adha

Idul Fitri dan Idul Adha datang sekali dalam satu tahun. Keduanya adalah hari besar Islam dengan fadhilah yang berbeda. Masing-masing memiliki keutamaannya sendiri dan juga memeiliki kesunnahan yang berbeda.

Ibadah sunnah tahunan ini mempunyai ciri khas masing-masing, Hari Raya Idul Fitri misalnya ditengarai dengan saling bermaaf-maafan, berkunjung kesanak family dan para kerabat. Berbeda dengan Hari Raya Idul Adha yang dikenal dengan Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji, karena pada hari itu kegiatan kurban dan ibadah haji dilaksanakan.

Sebagai ibadah tahunan, maka hendaknya kita laksanakan dengan sesempurna mungkin dengan menjalankan semua amalan-amalan sunnah pada hari tersebut dengan niat tulus dan mengharap pahala dari Allah SWT. Berikut kesunahan yang dianjurkan oleh para ulama’,

Pertama, Mengumandangkan takbir di Masjid-masjid, Mushalla dan rumah-rumah pada malam hari raya, dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada hari raya idul fitri dan sampai hari terakhir tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq. Karena pada malam tersebut kita dianjurkan untuk mengagungkan , memuliakan dan menghidupkannnya, anjuran ini sebagaimana terdapat dalam Kitab Raudlatut Thalibin

فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ

 Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.

Sebagian fuqaha’ ada yang memberi keterangan tentang beribadah dimalam hari raya, yaitu dengan melaksanakan shalat maghrib dan isya’ berjama’ah, sampai dengan melaksanakan shalat subuh berjama’ah.
Kedua, mandi untuk shalat Id sebelum berangkat ke masjid, hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh, dikarenakan tujuan dari mandi adalah membersihkan anggotan badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar bugar, maka mandi sebelum waktu berangkat adalah yang paling baik. Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.

يُسَنُّ الْغُسْلُ لِلْعِيدَيْنِ، وَيَجُوزُ بَعْدَ الْفَجْرِ قَطْعًا، وَكَذَا قَبْلَهُ، ويختص بالنصف الثاني من الليل

Disunnahkan mandi untuk shalat Id, untuk waktunya boleh setelah masuk waktu subuh atau sebelum subuh, atau pertengahan malam.

Kesunahan mandi adalah untuk semua kaum muslimin, laki-laki maupun perempuan, baik yang akan akan berangkat melaksanakan shalat Id maupun bagi perempuan yang sedang udzur syar’I sehingga tidak bisa melaksanakan shalat Id.

Ketiga, disunahkan memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak, untuk memperoleh keutamaan hari raya tersebut. Pada hakikatnya hal-hal tersebut boleh dilakukan kapan saja, ketika dalam kondisi yang memungkinkan, dan tidak harus menunggu datangnya hari raya, misalnya saja seminggu sekali saat hendak melaksanakan shalat jum’at. Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini,

والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari jum’at, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.

Keempat, memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci jika memilikinya, jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih dan suci, akan tetapi sebagian ulama’ mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban.
Berkaitan dengan memakai pakaian putih, ini diperuntukkan bagi kaum laki-laki yang hendak mengikuti jama’ah shalat Id maupun yang tidak mengikutinya, semisal satpam atau seseorang yang bertugas menjaga keamanan lingkungan, anjurannya ini tidak terkhususkan bagi yang hendak berangkat shalat saja, melainkan kepada semuanya.

Sedangkan untuk kaum perempuan, maka cukuplah memakai pakaian yang sederhana atau pakaian yang biasa ia pakai sehari-hari, karena berdandan dan berpakaian secara berlebihan hukumnya makruh, begitu juga menggunakan wangi-wangian secara berlebihan. Dalam Kitab Raudlatut Thalibin dijelaskan,

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.

Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukupla ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian.

Sabda Nabi SAW berikut memberi penjelasan tentang memakai pakaian yang paling baik, riwayat dari Sahabat Ibnu Abbas RA,

كَانَ يلبس في العيد برد حبرة

Rasulullah SAW di hari raya Id memakai Burda Hibarah (pakaian yang indah berasal dari yaman).

Kelima, ketika berjalan menuju ke masjid ataupun tempat shalat Id hendaklah ia berjalan kaki karena hal itu lebih utama, sedangkan untuk para orang yang telah berumur dan orang yang tidak mampu berjalan, maka boleh saja ia berangkat dengan menggunakan kendaraan. Dikarenakan dengan berjalan kaki ia bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bermushafahah (Bersalam-salaman) sesama kaum muslimin. Sebagaimana sabda Nabi SAW riwayat dari Ibnu Umar,

كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat shalat Id.

Selain itu dianjurkan juga berangkat lebih awal supaya mendapatkan shaf atau barisan depan, sembari menunggu shalat Id dilaksanakan ia bisa bertakbir secara bersama-sama di masjid dengan para jama’ah yang telah hadir. Imam Nawawi dalam Kitabnya Raudlatut Thalibin menerangkan anjuran tersebut,

السُّنَّةُ لِقَاصِدِ الْعِيدِ الْمَشْيُ. فَإِنْ ضَعُفَ لِكِبَرٍ، أَوْ مَرَضٍ، فَلَهُ الرُّكُوبُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْقَوْمِ أَنْ يُبَكِّرُوا إِلَى صَلَاةِ الْعِيدِ إِذَا صَلَّوُا الصُّبْحَ، لِيَأْخُذُوا مَجَالِسَهُمْ وَيَنْتَظِرُوا الصَّلَاة

Bagi yang hendak melaksanakan shalat Id disunahkan berangkat dengan berjalan kaki, sedangkan untuk orang yang telah lanjut usia atau tidak mampu berjalan maka boleh ia menggunakan kendaraan. Disunnahkan juga berangkat lebih awal untuk shalat Id setelah selesai mengerjakan shalat subuh, untuk mendapatkan shaf atau barisan depan sembari menunggu dilaksanakannya shalat.

Keenam, untuk Hari Raya Idul Adha disunnahkan makan setelah selesai melaksanakan shalat Id, berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri disunahkan makan sebelum melaksanakan shalat Id. Pada masa Nabi SAW makanan tersebut berupa kurma yang jumlahnya ganjil, entah itu satu biji, tiga biji ataupun lima biji, karena makanan pokok orang arab adalah kurma. Jika di Indonesia makanan pokok adalah nasi, akan tetapi jika memiliki kurma maka hal itu lebih utama, jika tidak mendapatinya maka cukuplah dengan makan nasi atau sesuai dengan makanan pokok daerah tertentu.

 عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع

Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali kerumah.

Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA,

أَنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا

Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil.

Dengan demikian, anjuran makan pada hari raya Idul Adha adalah setelah selesai melaksanakan shalat Id, alanglah lebih baik jika ia makan kurma sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, akan tetapi jika tidak mendapati kurma, bolehnya ia makan dengan yang lain, misalnya nasi bagi rakyat Indonesia, disesuaikan dengan makanan pokok daerah tertentu.

Sumber http://www.nu.or.id
Pen. Fuad H. Basya/Red. Ulil H.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Terlalu banyak duduk, WASPADALAH.....

Aktivitas padat seringkali dijadikan alasan untuk tidak berolahraga. Tak heran juga kalau obesitas makin menjamur. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global ditemukan 1,4 milyar orang memiliki kelebihan berat badan.

Obesitas memang bukan fenomena yang terjadi dalam semalam. Ini terjadi karena penumpukan kalori pada tubuh yang seharusnya terbakar.

Sebagai contoh, pekerjaan di belakang meja membuat tubuh menyimpan rata-rata kelebihan 15-50 kalori per hari. Penumpukan kalori setiap hari tanpa diikuti olah fisik ini bertahap menyebabkan obesitas.

Penelitian dari PT Dynaforce International, distributor produk kesehatan Technogym Wellness dari Italia, di Indonesia banyak orang absen olahraga dengan alasan yang sama: sibuk bekerja.

"Di Jakarta saja, ada jutaan pegawai kantor yang menghabiskan 8 sampai 10 jam duduk di depan komputer mereka. Ini bisa memicu kelebihan berat badan," kata Shintya Anjani, General Manager PT Dynaforce International.

Sederhananya, duduk berlebihan dapat membunuh. Mau tahu efek lain duduk terlalu lama? 

Sesaat setelah duduk 

Aktivitas elektrik pada otot melambat, tingkat pembakaran kalori melambat satu kalori per menit. Bila duduk selama 24 jam, terjadi penurunan pembakaran kalori 40 persen yang bisa menyebakan diabetes.
Dua minggu 

Bila tak mengubah gaya hidup ini, tubuh meningkatkan trigliserida (molekul lemak), kolesterol LDL alias kolesterol jahat, dan resistensi insulin. Ini berarti otot-otot Anda tidak menggunakan lemak yang meningkatkan kadar darah sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Dalam dua minggu, konsumsi oksigen menurun sehingga akan mempersulit Anda naik tangga dan berjalan. 

Setelah satu tahun

Setelah setahun, efek jangka panjang dari duduk mulai terasa. Menurut studi dalam jurnal Nature, Anda akan mulai mengalami penambahan berat badan dan kenaikan kolesterol. Anda akan mulai kehilangan satu persen massa tulang bila duduk lebih dari 6 jam sehari.

Setelah 10-20 Tahun

Setelah satu-dua dekade, kualitas hidup akan menurun. Ini akibat risiko mengalami penyakit jantung meningkat sebesar 64 persen. Selain itu risiko kanker  prostat atau kanker payudara meningkat 30 persen. 
 
sumber : http://life.viva.co.id/. (eh)

Jumat, 04 Oktober 2013

Cegah Kanker Payudara dengan 7 makanan di bawah ini

Menurunkan risiko kanker payudara bisa dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi daging merah, tidak merokok, atau minum alkohol. Selain itu, coba konsumsi makanan seperti yang dilansir dari FitSugar ini untuk mencegah kanker payudara.

Buah berrySemua jenis berry pada dasarnya kaya akan antioksidan yang melawan radikal bebas. Namun strawberry dan raspberry tepatnya punya senyawa tertentu yang terbukti mampu mencegah kanker kulit, paru-paru, kandung kemih, kerongkongan, dan payudara.

Polong-polonganKaya serat dan rendah kalori, itulah polong-polongan. Konsumsi makanan ini secara teratur pun telah terbukti menurunkan risiko kanker payudara sebanyak tujuh persen.

BrokoliMantan penderita kanker payudara bisa menurunkan risiko kambuh jika mereka makan brokoli, demikian menurut penelitian terbaru. Sebab senyawa dalam sayuran ini bisa memerangi tumor yang menyebar dalam tubuh.

Produk susuPenelitian menemukan kaitan antara kadar vitamin D dan kalsium terhadap risiko kanker payudara. Jadi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dan kalsium, konsumsi susu jangan sampai diabaikan.

DelimaDelima bisa dibilang sebagai buah super yang mulai marak diolah jadi berbagai macam produk makanan. Sebab buah ini ternyata juga ampuh mencegah kanker payudara, prostat, usus besar, dan paru-paru.

TomatSebuah penelitian terbaru menyebutkan kalau makanan kaya carotenoid mampu menurunkan risiko kanker payudara sampai 20 persen. Salah satu contoh makanan yang mengandung senyawa tersebut adalah tomat.

KunyitSelain buah-buahan dan sayuran, bumbu dapur ternyata juga berperan dalam menurunkan risiko kanker payudara. Adalah kunyit, rempah yang aktif melawan kanker dan mencegah sel tumor tumbuh kembali.
Itulah berbagai makanan yang bisa dikonsumsi untuk mencegah kanker payudara. Jangan ragu untuk mengonsumsinya setiap hari ya!

Sumber :www.merdeka.com

Minggu, 29 September 2013

Nasehat

Nasehat 1
Dunia ini semakin lama semakin gelap, banyak hamba Allah yang bingung, dan sebagian sudah gila. Sahabat Muazd bin Jabbal berkata: “siapa yang ingat Allah di tengah-tengah dunia yang ramainya seperti pasar ini, dia sama dengan menyinari alam ini.”.


 

Selasa, 24 September 2013

Kencing Manis





Anda punya keluhan kencing manis, coba cara di bawah ini :

Orang yang terkena kencing manis juga bisa mengakibatkan kekuatan seksnya menurun dan melemah, karena itu obati penyakit kencing manis anda.

Tapakdara dalam bahasa ilmiahnya disebut chataranthus roseus, tanaman ini mudah didapat biasanya digunakan sebagai tanaman hias dengan jenis bunga merah dan bunga putih. orang china menyebutnya chang chun hua, orang sunda menyebutnya kembang tembaga beureum, orang jawa menyebutnya kembang sari cina.



Cara membuatnya
  • Bahan   : 10-16 Lembar daun tapakdara
  • caranya : direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan akhirnya tinggal satu gelas. biarkan air rebusan sampai dingin setelah itu diminum. lakukan dengan tekun hingga sembuh.
Selamat mencoba, terapi herbal daun tapakdara. semoga lekas sembuh kencing manisnya.


Kamis, 19 September 2013

Jadwal Pengajian Majlis Taklim

Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh
Bismillahirrohmanirrohiim

Undangan Kepada Jamaah kaum muslimin dan muslimat warga DKI Jakarta untuk hadir dalam Pengajian Majlis Ta'lim yang diadakan oleh ;
  1. Buya K.H Syaifuddin Amsir, Bertempat dikediamannya Belakang Universitas Borobudur Setiap Jumat mulai tanggal 20 September 2013 mulai pukul Jam 08.00 Wib. Majlis Ta'lim ini diakan sebulan 2 kali.
  2. Majlis Taklim Miftahurrohmah, bersama Guru KH Abdul Jawad, Setiap Sabtu pagi pukul 08.30 Wib di Pangkalan Jati Jakarta Timur. 
Bagi Jamaah yang mao hadir di pengajian tersebut bisa langsung datang.
Atas perhatian dan semangat mencari Ridho Allah SWT, kami ucapkan terima kasih.

Wassalam

Minggu, 15 September 2013

Sebelum meninggalkan Dunia, Beliau Mimpi Bertemu Sang Baginda Nabi Muhammad SAW

Habib Mundzir Al Musawwa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa meninggal dunia pada Minggu(15/9/2013). Pimpinan Majelis Rasulullah ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Habib Munzir menghadap sang Ilahi pada usia 40 tahun.

Sebelum dipanggil Sang Pencipta, Habib Munzir sempat menulis kisah mengenai mimpi bertemu Rasulullah Nabi Muhammad SAW di dalam blognya yang beralamat majeliskecil.wordpress.com. Dalam blognya tersebut ia mengaku sempat berbincang dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Sebelum Wafat Habib Munzir Mimpi Bertemu Nabi Muhammad SAW
Habib Mundzir Al-Musawwa

"Saya sangat mencintai Rasulullah SAW, menangis merindukan Rasulullah SAW, dan sering dikunjungi Rasululullah SAW dalam mimpi, Rasul selalu menghibur saya jika saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan memeluk lutut beliau dan berkata wahai Rasulullah SAW aku rindu padamu, jangan tinggalkan aku lagi, butakan mataku ini asal bisa jumpa denganMu ataukan matikan aku sekarang, aku tersiksa di dunia ini. Rasulullah SAW menepuk bahu saya dan berkata , "Munzir, tenanglah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah jumpa denganku maka saya terbangun," tulis Habib Munzir di dalam blognya.

Selain bercerita mengenai mimpinya bertemu dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Habib Munzir juga menulis mengenai penyakit asma yang sempat dideritanya. Kala itu, sang ayah Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa menghabisi masa pensiunnya dengan membuka losmen.

Habib Munzir sempat membantu ayahnya menjaga sebuah losmen di daerah Cipanas, Jawa Barat.
"Akhirnya karena ayah pensiun, maka ibunda membangun losmen kecil di depan rumah berupa 5 kamar saja, disewakan pada orang yang baik-baik, untuk biaya nafkah, dan saya adalah pelayan losmen ibunda saya. Setiap malam saya jarang tidur, duduk termenung di kursi penerimaan tamu yang cuma meja kecil dan kursi kecil mirip pos satpam, sambil menanti tamu, sambil tafakur, merenung, melamun, berdzikir, menangis dan salat malam demikian malam malam saya lewati.

Siang hari saya puasa nabi Daud As, dan terus dilanda sakit asma yang parah, maka itu semakin membuat ayah bunda kecewa, berkata ibunda saya "Kalau kata orang, jika banyak anak, mesti ada satu yang gagal, ibu tak mau percaya pada ucapan itu, tapi apakah ucapan itu kebenaran?," tulis Habib Munzir.
Almarhum Habib Munzir dalam tulisannya juga mengaku sangat bangga dan bersyukur kepada Sang Pencipta karena jemaah Majelis Rasulullah SAW semakin banyak dan terus bertambah, bahkan hingga ke luar negeri.

"Kini jemaah Majelis Rasulullah sudah jutaan, di Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Mataram, Kalimantan, Sulawesi,Papua, Singapura, Malaysia, bahkan sampai ke Jepang, dan salah satunya kemarin hadir di majelis Haul Badr kita di Monas, yaitu Profesor dari Jepang yang menjadi dosen disana, dia datang ke Indonesia dan mempelajari bidang sosial, namun kedatangannya juga karena sangat ingin jumpa dengan saya, karena ia pengunjung setia web ini, khususnya yang versi english. Sungguh agung anugerah Allah SWT pada orang yang mencintai Rasulullah SAW, yang merindukan Rasulullah SAW," katanya.

Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973. Ia adalah pimpinan Majelis Rasulullah, majelis dzikir terbesar.

Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa. Ayahnya bernama Fuad yang lahir di Palembang dan dibesarkan di Mekkah. Setelah lulus pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang wartawan di harian 'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita buana. Masa kecilnya dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi, Nabiel Al-Musawa, serta Lulu Musawa.

Ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.

Ia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur,yang dipimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syehk Abu Bakar bin Salim,beliau banyak menimba ilmu di ma'had al Khairat dan disinilah beliau kenal dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di pesantren Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari'ah selama empat tahun.
Di sana ia mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Al Qur'an, ilmu hadits, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawwuf, mahabbaturrasul, ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Minggu, 15 September 2013 19:16 WIB. Tribbunnews.

Habib Mundzir Al-Musawwa


Bismillahirrohmanirrohiim
Innaa lillahi wainnaa ilaihi rojiuun'.

Kami Segenap Keluarga Besar Rumah Terapi, Turut Berduka Cita atas Wafatnya Syeikh Habib Mundzir al Musawwa. Semoga Allah SWT memberikan tempat khusus bagi Syeikh Habib Mundzir di Sisi-Nya.  Amien.

Para Pecinta Rosullullah SAW.
Jakarta, Minggu 15 September 2013.

Wahai Indahnya Nabi Muhammad SAW, yang telah melintas dari Tanah Haram Mekkah menuju Tanah Haram Palestin, Seakan-akan bulan purnama yang mengalir digelapnya malam, Sampailah Sang Nabi "Wakaana ufuqil Álaa", Berada di Ufuk yang tertinggi, "tsumma dana fatadalla", lantas Beliau menghadap, Berhadapan dengan Allah SWT
Untuk semakin dekat kepada Allah.



Senin, 09 September 2013

Gurah Mata

Gurah mata sangat bermanfaat untuk mengatasi keluhan mata minus dan plus, juga untuk mengobati mata katarak, mata glukoma dan keluhan mata lainnya.

Adapun kandungan herbal yang terdapat di dalam ramuan gurah mata adalah kembang katarak, madu, sarang walet dan rempah-rempah.

Kamis, 08 Agustus 2013

Kiai Syaifudin Amsir Bercerita Kiai dan Santri Betawi

Pesantren kiai Betawi di Jakarta dinilai tidak mampu bertahan lama. Sejak dahulu para kiai Betawi memang gemar mendirikan pesantren dengan bangunan asrama yang sangat sederhana. Namun, usia pesantren mereka cukup singkat. Bertahan sampai dua puluh tahun, para kiai Betawi itu sudah terbilang sukses.

Untuk itu, KH. Saifuddin Amsir, Rais Syuriyah PBNU asal Betawi ini bercerita kepada Alhafiz Kurniawan dari NU Onlineterkait usia dan masalah pesantren Betawi di Jakarta. Dialog berlangsung di ruang Syuriah PBNU lantai empat, Gedung PBNU, Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Selasa (6/11) sore.

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Saifuddin Amsir
(foto: dok nu online),  di salin juga dari suaraummat.com
Mengapa kultur kiai Betawi dan kiai Jawa agak berbeda dalam menangani pondok pesantren?

Pendirian pondok pesantren itu mudah. Tetapi merawatnya, itu yang agak sulit. Kultur pondok pesantren itu sudah membenam kuat di kalangan kiai Betawi. Tetapi kultur itu kan tidak berdiri sendiri. Kultur itu dihadapkan pada kenyataan-kenyataan di sekitarnya. Kiai Betawi bikin (pesantren, red.) juga. Tetapi nasib dari kelanggengan pesantren itu tidak sama antara Jakarta dengan daerah lain.

Kenyataan model apa yang menjadi tantangan tradisi pesantren di Jakarta?

Antara lain ya urusan keduniaan. Keduniaan menuntut orang tua di Jakarta untuk mengubah orientasi pendidikan anak mereka. Dari situ, pendidikan sistem pondok, kurang dilirik oleh orang tua.

Itu pula yang mengubah perilaku masyarakat Betawi. Mereka dihadapkan untuk menyaingi jangkauan-jangkauan orang kafir yang ada di Betawi. Yang bila dia tidak ikut menyusul, maka dia akan tersisihkan, teralienasi dari kehidupan Jakarta. Itu yang mesti disadari.

Berbeda dengan yang ada di Jawa. Daerah yang terpajang maju itu, hanya ada pada lapis depannya saja. Untuk ke belakangnya, kalau bukan hutan ya tentu sawah. Lain dengan Jakarta. Pada zaman kolonial, Jakarta sudah punya metropol, kapitol, gedung bola Harmoni yang dikunjungi orang-orang dunia saat itu.

Sekarang rumah bola Harmoni sudah nggak ada itu. Yang jadi Duta Merlin, saya pernah membaca alquran di situ, di hotel jaman dulu. Masih kita melihat lantainya dari kayu jati yang mungkin tebalnya sejengkal untuk berdansa. Dan NU pun pernah hadir di situ. NU mentradisikan sesuatu yang belum pernah menjadi tradisi di Jakarta.

Habis pengajian, mereka menyetel musik. Itu terjadi pada tahun 1969. Saat itu saya masih suka membaca Al-Qur'an.

Lalu bagaimana reaksi para kiai melihat kenyataan demikian?

Kiai Betawi menolak. ‘Jangan kata kiai, ustad-ustad sederhana aja kagak mau bikin begini (mencampur tradisi agama dalam pesta-pesta),’ kata saya dalam hati. Dan itu bukan ulama Betawi. Ulama Betawinya pada mundur. Itu sudah terjadi sejak zaman pak Idham Cholid. Dia ketua Tanfidziyah NU waktu itu. Dia paham menyanyi, paham ini, paham itu. Dia cerdas dan piawai dalam berceramah. Dia politisi juga.

Saya mengerti itu karena dahulu saya suka mengikutinya lantaran saya suka diminta buat membaca Al-Qur'an. Emang (kualitas membaca Al-Qur'an, Red) tidak sebaik yang sekarang. Kalau sekarang kan emang dipelajarin. Kalau dahulu sih, bisa saja udah untung (Kiai Saifuddin tertawa lebar). 
Jakarta terbilang unik. Di daerah yang menjadi pusat keduniaan baik dari segi ekonomi maupun kekuasaan, terlahir banyak kiai di dalamnya. Mereka umumnya menggali ilmu agama di kota Mekkah dengan sistem pondok pesantren. Tetapi ada juga kiai Betawi yang belajar dari guru-guru alumni Mekkah.

Mereka kemudian menerapkan sistem pondok di daerahnya. Namun, kehidupan metropolitan menuntut warganya untuk mengubah model pondok pesantren menjadi sekadar majelis taklim. Tidak seperti di Jawa atau Sunda, pondok pesantren di Betawi umumnya berumur singkat karena kurang dukungan dari warganya.

Kita bisa menyebut pondok pesantren yang didirikan oleh Guru Marzuki, pendiri pertama NU Jakarta, di bilangan Jatinegara, Jaktim, dan pondok pesantren Guru Makmun, ayah KH. Abdurrazak Makmun, Katib Syuriah PBNU 1967, Kuningan, Jaksel.

Kedua pesantren ini di tahun 1930-an sangat berkontribusi bagi pengembangan kaderisasi keulamaan. Kiai Betawi generasi berikutnya banyak berhutang budi kepada dua pondok pesantren tersebut. Karena, banyak kiai-kiai tangguh Betawi dibesarkan oleh pengajaran dan keberkahan dua pondok tersebut. KH Abdullah Syafi‘I adalah satu dari sekian banyak santri pondok pesantren Guru Marzuki.

Negosiasi tradisi pesantren dan gaya hidup metropolitan menghasilkan sistem baru dalam pendidikan keagamaan di Betawi. Sistem pondok berubah menjadi model madrasah. Sebut saja madrasah Raudlatul Muta‘alllimin, Kuningan Jaksel, yang digagas pada tahun 1950-an.

Madrasah ini mengakomodir santrinya tanpa harus bermukim di asrama. Di dalamnya kurikulum pesantren diterapkan. Selebihnya, para santri pulang ke rumah. Di luar madrasah, para santri membekali diri dengan aneka keterampilan sebagai tuntutan hidup di kota metropolitan.

Meskipun pesantren di Jakarta timbul-tenggelam, kiai Betawi generasi berikutnya tidak jera untuk mendirikan pesantren. Kita bisa mendapati sejumlah pondok. Mereka antara lain Pesantren Miftahul Ulum Gandaria Jaksel oleh Guru Ishaq Yahya, Pesantren Asy-Syafi‘iyah Pondok Gede oleh KH Abdullah Syafi‘i, Ma’had Ali Al-Arbain, Al- Asyirotus Syafi‘iyyah Kebayoran Lama oleh KH Syafi‘I Hadzami.

Para kiai Betawi mengambil posisi seperti apa?

Kiai di kampung-kampung itu sebelnya setengah mati. Anda bayangkan saja! Masya Allah, habis membaca Alquran, para undangan di sebuah hotel itu dangdutan. Terang aja, para kiai kampung di Betawi ini, jengkel. Mereka bilang, “Gua kagak nyangka ada kiai (Idham Cholid) nyang model begitu”. Jadi pada waktu itu, ya begitu adanya.

Jadi Anda bayangkan NU yang dari belakang, dalam, dari ini, dari pinggiran, dari Amuntai seperti pak Idham Cholid harus mentolerir itu kehidupan keagamaan di kota.

Bagaimana bisa menjelaskan hal seperti itu, Pak Kiai?

Hal ini sesungguhnya pernah terjadi pada zaman sahabat Rasulullah di Madinah dan di negeri Syam. Umar bin Khattab pernah menegur gubernurnya yang ada di perbatasan, “Lasta amiran, bal anta malik.” Ente ini bukan pemimpin, ente ini raja. Itu ucapan yang diberikan kepada Muawiyah bin Abi Sofyan dan kepada Amr bin Ash yang di Mesir. Karena, mereka ada pada garis demarkasi, berhadapan langsung dengan (tradisi agama dan budaya, Red) orang lain. Nah, Jakarta begitu kebanyakan, nggak kuat kalau dibandingkan dengan keikhlasan orang Jawa.

Apakah kiai Betawi kurang ikhlas pak kiai?

Bukan begitu maksudnya.

Jadi bagaimana memandang para kiai Betawi?

Kiai Betawi ya, dia masih ada di sini (Jakarta) saja, sudah syukur alhamdulillah. Dia mau saja begini (mengajar kitab kuning di majelis taklim), itu nggak dapat keuntungan apa-apa. Dia ada cuma untuk agamanya. Hartanya, dia bikin habis. Kalau kamu mau bikin pesantren di Jakarta, siapa yang mau mondok di Jakarta. Usianya nggak bakalan lama. Itu kan terjadi berulang-ulang. Orang dulu di sini yang udah alim-alim, kalau sekadar mengajar ngaji saja tanpa menyediakan makanan, juga nggak dikunjungi orang. Jadi ilmu juga, ya (keluar) duit juga. (kiai Saifuddin mengumbar tertawa cukup lama).

Tetapi, pada zaman itu saya lihat khidmat orang desa Betawi dan para kiainya luar biasa. Mereka tetap semangat dalam mengembangkan pendidikan agamanya baik dengan model pesantren atau pun sistem majelis taklim.

Ini berkaitan dengan keseriusan kiai Betawi dalam mengelola pesantren?

Kalau para kiai Betawi di Jakarta dinilai kurang serius mendirikan pondok, sepertinya harus dipertimbangkan. Dan ini terjadi di kota-kota besar, bukan hanya di Jakarta.

Buktinya, mereka tetap serius kok menyebarkan ilmu pesantren. Coba lihat, guru saya delapan tahun di Mekkah. Sampai karomahnya sudah kelihatan. Dia mengajar di banyak majelis taklim. Tapi Istrinya kalau pagi menjual pisang goreng karena dia mempertahankan tradisi pesantren. Dia tidak mau masuk ke dalam gaya hidup metropolitan. Selain ilmu pesantren, dia juga mempertahankan kezuhudan di tengah silang-menyilang kehidupan keduniaan di tengah kota.

Ulama kayak gitu itu banyak di Jakarta. Makanya ketahuan oleh masyarakat kalau dia itu kiai besar, ketika ulama Jawa sudah bertemu dengan mereka. Gus Dur kan pernah minta berhenti mobilnya di tengah perjalanan, “Sebentar dulu saya mau ketemu teman saya yang lagi jalan kaki.”

Kiai Saifuddin Amsir adalah kiai masyhur Betawi, asal Kampung Berlan, Matraman, Jakarta Pusat. Dia pernah berguru kepada KH Syafi’I Hadzami, Rais Syuriyah PBNU 1994-1999, pendiri pesantren Ma‘had Ali Al-Arbain Al-Asyirotus Syafi‘iyah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kiai Saifuddin juga pernah berguru cukup lama kepada KH Abdullah Syafi‘i, pendiri perguruan Asy-Syafi‘iyyah, Tebet dan Pondok Gede. Selain pada keduanya, Kiai Saifuddin juga menimba ilmu agama dari para kiai Betawi di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

Kini, dia mengajar di sejumlah majelis taklim di Jakarta. Antara lain, dia mengajar tafsir Ibnu Katsir pada majelis taklim Ahad pagi di Masjid Ni’matul Ittihad, Pondok Pinang, dan kitab Ihya Ulumiddin pada Masjid Taman Puring, Gandaria, Jakarta Selatan, Senin malam. Dalam kesehariannya, Kiai Saifuddin tercatat sebagai dosen tetap di Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.

sumber nu-online.co.id

Habib Syech, di antara Shalawat dan Indonesia Raya

RAHASIA SHOLAWAT

 

 “Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” (QS. 33: 56)

Tubuhnya terbilang gemuk, wajahnya bulat, mata dan hidungnya khas tanah Arab, kopyah putih bulat tak lepas dari kepalanya. Namun tatapan mata dan gaya bicaranya medok Jawa bagian Solo: santun dan bersahabat. Itulah Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf.

Dialah Shohibu Majelis Ta’lim Dzikir dan Shalawat Ahbaabul Musthofa, di Solo. Pengajiannya selalu penuh di manapun berada. Di lapangan bola, penuh selapangan bola. Di aula kampus atau pesantren, membludak seaula kampus atau pesantren. Ribuan orang dinamis mengikuti shalawatannya dan khidmat mendengarkan taushiyahnya.

Minggu lalu Habib Syech menerima kontributor NU Online, Khoirudin dan Faiz, diterima dikediamannya di Solo, selama 1,5 jam. Ditemani teh dan kudapan, kami berbincang hangat. Di tengah berbincangan, sesekali ia menabuh genjring dan bershalawat.

Bib, bisa diceritakan latar belakang Majelis Ta’lim Dzikir dan Shalawat Ahbaabul Musthofa?

Kita melihat perpecahbelahan antarumat. Didirikannya Ahbaabul Mushtofa ingin mempersatukan umat dengan shalawat. Kita bershalawat untuk menjalankan apa yang diterangkan dalam Al-Qur’an maupun hadist. Keutamaan Shalawat yaitu untuk penyejuk dan ketentraman hati.

Siapa jama'ah yang menghadiri dalam majelis Ahbaabul Musthofa?

Ahbaabul Musthofa tidak punya jama'ah khusus. Kami hanya sebagai wadah. Jama'ahnya adalah semua umat Islam yang senang shalawat. Ahbaabul Musthofa hanya wadah untuk mengumpulkan Ahlusunnah wal Jamaah. Yang hadir dari berbagai jamaah, seperti  Alhidayah, Jamuro, dan dari semua elemen masyarakat. Biasanya yang hadir minimal sepuluh ribuan orang di setiap acara. Kalau rutinan pengajian di rumah ini setiap malam kamis yang hadir 2.000-5.000 orang.

Apa sih makna Shalawat bagi Umat Islam?

Tadinya di setiap acara saya tidak bershalawat. Saya ceramah tanpa shalawat tapi setelah saya lihat hasilnya kurang. Lalu kita mengubah cara dengan mengawali dulu dengan shalawat, baru ceramah, nasehat dan pelajaran ilmu. Itu karena manusia yang hadir mempunyai pikiran yang berlainan, pikirannya macem-macem. Setelah mereka datang di suatu tempat kita masuki dengan shalawat, dengan dzikrullah wa dikrurosulih. 

Setelah pikiran mereka dingin baru kita nasehati. Ahbaabul Musthofa memakai wadah shalawat karena shalawat adalah penyejuk. Nabi Muhammad, manusia yang kita bacakan shalawat kepada Allah adalah manusia sebagai contoh tauladan bagi umat.

Bagaimana kita menyikapi orang yang tidak menyukai sholawat?

Saya yakin semua orang suka shalawat. Jadi ketika ada orang yang tidak suka shalawat itu cuma karena dia tidak punya tempat di masyarakat. Akhirnya dia membuat ulah yang baru, akhirnya dia mendapat tempat. Kalau orang tidak suka shalawat, benci shalawat, berarti dia bukan umat Nabi Muhammad SAW. Itu sama saja ia tidak menjalankan perintah Allah dan sunah Nabi Muhammad.

Apa tantangan umat Islam saat ini?

Umat Islam kita harap bersatu. Jangan mempermasalahkan masalah furu'iyyah (cabang, red.). Islam kita mulai dihancurkan oleh orang-orang non muslim dengan merusak akhlaq dan moral bangsa ini. Lalu kenapa kita masih ribut masalah tahlil dan bukan tahlil, qunut dan tidak qunut? 

Ayo kita bersatu bagaimana kita kuatkan Islam ini dengan satu sama lain dengan mempelajari apa yang telah disampaikan orang-orang tua kita. Buka lagi Al-Qur’an, buka lagi sunah Rasul. Punya pendapat beda silakan saja, tetapi kita tidak saling menyalahkan tentang masalah-masalah furu'iyyah. Jangan kita merasa diri kita lebih baik daripada yang lain. Jangan merasa kita lebih benar. Jangan merasa kita paling dekat dengan surga. Bangsa kita perlu disatukan dan jangan pula kita dipecah belah oleh partai. Partai dan organisasi itu hanya satu wadah. Tetapi kebersamaan ini yang kita butuhkan. Jangan kita lebih mementingkan partai atau organisasi itu daripada Islamnya.

Menurut Habib, dakwah yang baik itu seperti apa?

Sistem dakwah romo kiai dan Walisongo menurut saya paling mudah dan baik, apalagi di Jawa Tengah. Dengan seni kita masuk. Shalawat kita kemas dengan kesenian. Dengan cara itu lebih mengena ke masyarakat. Istilahnya dadio banyu ning ojo kintir. Di mana tempat kita mesti masuk. Dengan orang tua kita harus menghormati. Dengan yang muda kita harus sayangi. Ada orang maksiat jangan kita caci. Sama orang taat harus kita ikuti.

Bagaimana cara agar dakwah itu berhasil?

Pertama kita harus ikhlas. Kedua, tahu karakter masyarakat yang diajak bicara. Ketiga, dakwah dengan ucapan, dengan tingkah laku, dengan harta. Terus jangan menghilangkan kesenian di masyarakat semenjak itu tidak menyebabkan lupa kepada Allah dan Rosulnya. Dakwah dengan sholawat menurut saya dapat berhasil. Sekarang hampir seluruh Indonesia bersholawat. Belum tentu orang yang bershalawat itu baik tetapi kita mengarahkan mereka dan diri kita sendiri untuk menjadi baik. Saya punya cita-cita Indonesia bershalawat. Seluruh bumi pertiwi penuh dengan orang bersholawat.

Di akhir majlis Habib membawakan lagu Indonesia Raya, apa tujuannya?

Di akhir majlis kadang saya membawakan Indonesia Raya untuk membangkitkan umat ini agar kenal kepada bangsanya, kepada negaranya. Banyak orang yang tidak hafal Indonesia Raya. Saya ingin membangkitkan ghiroh kepada bangsa dan supaya masyarkat dan pemerintah tahu bahwa setiap ulama di negeri ini selalu berdampingan dengan pemerintah yang benar.

Sumber nu-online.co.id

Minggu, 04 Agustus 2013

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

Kami Sekeluarga Besar Rumah Terapi
Bekam dengan HizibHamim Ba. Al-Muayyad
Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1434 H / 08 Agustus 2013
Semoga Allah SWT menerima puasa kita dan menjadikan kita kembali suci
dan termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Amiin Ya Robbal Álamiin.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Selamat Mudik

Mudik Asyiiikkk

Keluarga besar Rumah Terapi Bekam dengan Hizib Hamim Ba. Al-Muayyad mengucapkan selamat mudik dan pulang kampung, silaturahim di kampung halaman. hati-hati di perjalanan selamet sampai tujuan pulang perginya.

Selaamt Mudik (pulang kampung) sungkem orang tua dan sanak famili, nyambung silaturahim hidup biar berkah

Kamis, 01 Agustus 2013

Story: Mayat Membaca Surat Yasin di Liang Kubur

Ini adalah Kisah Nyata yang telah diceritakan oleh pelajar-pelajar yang menimba Ilmu di Arab Saudi. Peristiwa ini baru saja terjadi dan dibenarkan oleh Ustaz Halim Naser seorang peneliti Muslim
Alkisah.. Pada suatu hari di musim haji yang, pelajar pelajar tersebut yang sama-sama menunaikan haji kebetulan mengikuti rombongan orang Arab untuk mengebumikan mayat seorang yang meninggal dunia pada musim haji. Makam tersebut terletak di Ma’la….tempat pengebumian para jemaah haji yang meninggal dunia di Mekah….
Cara mengebumikan mayat ialah dengan cara meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk kira-kira delapan bulan. Setelah delapan bulan, lubang itu akan dibuka lembali untuk mengebumikan mayat yang baru.
Begitu sampai pada pemakaman yang liang kuburnya sudah disiapkan untuk mengebumikan mayat yang baru, orang-orang Arab tersebut behamburan lari ketakutan karena nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya. pelajar pelajar tersebut ini memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas. apa yang terjadi diliang kubur tersebut. Hasilnya dia mendapati memang ada mayat sedang bersila dan mayat tersebut sedang membaca Al Quran.
Sseterusnya. Ayat Quran yang terbuka ialah Surah Yasin. Satu lagi perkara ialah mayat tersebut tidak hancur dan kain kapan yang membalutinya juga tetap utuh. Yang yang tidak ada hanyalah kapas yang diletakkan di antara mayat dengan kain kapan (kain ehram).
Setelah setelah diteliti, rupa-rupanya mayat tersebut ialah mayat seorang lelaki berkulit hitam yang kerjanya ialah membersihkan Baitullah daripada tumpahan air zam-zam. Dan ketika perkerjaannya sudah slesai daripada membersihkan Baitullah dari tumpahan air zam-zam. Dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca Surah Yasin.
Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah…
Inilah yang membuatkan kita semakin berkobar-kobar untuk mengunjungi Baitullah… .
Selepas peristiwa itu, lubang kubur itu pun di patri (disemen) dan ditandai agar tiada mayat lagi yang akan dikebumikan di situ….
Semoga dapat menjadi renungan buat kita semua. Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hamba-Nya yang taat dan ikhlas bekerja kerana-Nya. (berita-aulia/jow)

Rabu, 24 Juli 2013

Puasa, Detoks Alami

Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh pasti akan membuat residu atau sisa dari hasil metabolisme. Jadi, mau tidak mau kita perlu melakukan proses detoksifikasi atau pengeluaran racun-racun dalam tubuh agar residu makanan yang menumpuk akan mengakibatkan penyakit.

Sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanisme pengeluaran racun sendiri, misalnya dengan berkeringat, buang air kecil, atau buang air besar. Namun mekanisme alamiah ini kadang kala terganggu, misalnya karena kurang makan serat maka kita tidak bisa BAB setiap hari, sehingga racun pun menumpuk. Bayangkan jika gangguan itu terjadi berhari-hari.

Karena itulah para ahli kesehatan menyarankan agar kita melakukan detoksifikasi secara berkala. Proses detoks dapat dilakukan dengan bermacam metode. Banyak ahli gizi yang menciptakan metode detoks dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satunya adalah dengan hanya makan buah-buahan saja selama seminggu.

Namun detoks tidak harus dilakukan dengan metode yang mahal dan menyiksa. Berpuasa pun bisa menjadi salah satu metode detoks yang sekaligus meningkatkan keimanan.

Ahli gizi dan pangan Institut Pertanian Bogor Profesor Made Astawan mengatakan, prinsip detoks yaitu membuang racun-racun yang diproduksi dari hasil metabolisme. Sementara puasa berarti tidak mengonsumsi makanan apapun selama periode waktu tertentu sehingga menyediakan waktu tubuh untuk membuang sendiri sisa-sisa metabolisme tersebut.

"Puasa bisa jadi salah satu sarana detoks yang berguna," ungkapnya dalam seminar kesehatan bertajuk "S.O.D.A (Smart on Doing Activity) - Jangan Takut Makan Enak", Rabu (3/7/2013) di Jakarta.

Menurut Made, puasa merupakan metode detoks yang paling ideal. Pasalnya, orang yang menjalaninya tetap bisa makan di waktu sahur dan berbuka. Berbeda dengan metode yang cukup kompleks seperti cuci usus yang dinilai Made berlebihan.

"Yang penting adalah mengurangi makanan-makanan berat, dan  memperbanyak sayur dan buah. Jadi jangan kalap saat sahur dan berbuka atau puasa tidak akan memberikan efek detoks yang optimal," tutur Made.

Kendati berpuasa satu bulan penuh identik dengan latar belakang agama tertentu, sebenarnya agama lainnya juga memiliki metode puasa sendiri-sendiri. Made mencontohkan, puasa mutih yang hanya makan makanan berwarna putih juga bisa jadi upaya detoks.

Jika dilakukan secara benar, detoksifikasi bisa menghasilkan perubahan yang cukup drastis pada tubuh, antara lain kulit menjadi lebih kencang, tubuh lebih bugar, sehat, daya ingat meningkat, dan gejala pusing dan lemas berkurang.

sumber healthkompas.com

Kenali Perusak Jantung dan Pembuluh Darah

Data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan 2007 menyebutkan bahwa angka kematian di Indonesia yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) mencapai 31,9 persen. Menjalani gaya hidup sehat adalah satu-satunya cara untuk menghindari penyakit ini.

Menurut dr.Antono Sutandar, Sp.JP dari Siloam Heart Institute Siloam Hospital Kebun Jeruk, Jakarta, sebenarnya penyakit kardiovaskular bisa dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Berikut adalah empat hal yang bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

1. Merokok
Kebiasaan merokok turut menjadi penyumbang terbesar kerusakan sistem kardiovaskular. Hal ini karena 60 persen zat kimia dalam sebatang rokok mengandung zat beracun berbahaya, mulai dari nikotin, tar, hingga arsenik. Merokok juga akan mengurangi elastisitas pembuluh darah serta memicu pengerasan pembuluh darah arteri.

2. Kurang sayur dan buah
Sedikitnya kita harus mengonsumsi dua porsi buah dan tiga porsi sayur setiap hari. Kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah juga akan menghindarkan kita dari kegemukan, yang juga menjadi faktor risiko penyakit jantung. Mengurangi kebiasaan makan di restoran cepat saji juga sebaiknya mulai Anda lakukan.  Selain tinggi kalori dan lemak, makanan cepat saji juga umumnya mengandung garam yang tinggi serta minim gizi.

3.  Pemakaian obat terlarang
Pemakaian obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sampai tujuh kali lipat. Seperti halnya rokok, zat-zat kimia beracun dalam obat terlarang juga berpotensi menyebabkan endapan dan penyempitan pembuluh darah. Saat pembuluh darah benar-benar tertutup maka jantung akan berhenti bekerja.

4. Kurang berolahraga
Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan jantung, sebenarnya kita dianjurkan untuk berolahraga minimal 30 menit saja setiap harinya. Dengan rutin melakukan aktivitas fisik, aliran darah menjadi lebih lancar. Selain itu olahraga juga akan membuat kita terhindar dari kegemukan dan stres.

sumber kompasData Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan 2007 menyebutkan bahwa angka kematian di Indonesia yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) mencapai 31,9 persen. Menjalani gaya hidup sehat adalah satu-satunya cara untuk menghindari penyakit ini.

Menurut dr.Antono Sutandar, Sp.JP dari Siloam Heart Institute Siloam Hospital Kebun Jeruk, Jakarta, sebenarnya penyakit kardiovaskular bisa dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Berikut adalah empat hal yang bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

1. Merokok
Kebiasaan merokok turut menjadi penyumbang terbesar kerusakan sistem kardiovaskular. Hal ini karena 60 persen zat kimia dalam sebatang rokok mengandung zat beracun berbahaya, mulai dari nikotin, tar, hingga arsenik. Merokok juga akan mengurangi elastisitas pembuluh darah serta memicu pengerasan pembuluh darah arteri.

2. Kurang sayur dan buah
Sedikitnya kita harus mengonsumsi dua porsi buah dan tiga porsi sayur setiap hari. Kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah juga akan menghindarkan kita dari kegemukan, yang juga menjadi faktor risiko penyakit jantung. Mengurangi kebiasaan makan di restoran cepat saji juga sebaiknya mulai Anda lakukan.  Selain tinggi kalori dan lemak, makanan cepat saji juga umumnya mengandung garam yang tinggi serta minim gizi.

3.  Pemakaian obat terlarang
Pemakaian obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sampai tujuh kali lipat. Seperti halnya rokok, zat-zat kimia beracun dalam obat terlarang juga berpotensi menyebabkan endapan dan penyempitan pembuluh darah. Saat pembuluh darah benar-benar tertutup maka jantung akan berhenti bekerja.

4. Kurang berolahraga
Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan jantung, sebenarnya kita dianjurkan untuk berolahraga minimal 30 menit saja setiap harinya. Dengan rutin melakukan aktivitas fisik, aliran darah menjadi lebih lancar. Selain itu olahraga juga akan membuat kita terhindar dari kegemukan dan stres.

sumber healthkompas.com

Selasa, 25 Juni 2013

Bekam di Kepala

Manfaat Bekam di Kepala antara lain :

Untuk Penyakit Migrain, Untuk Penyembuhan Penyakit Stroke, Penyembuhan penyakit Pusing-pusing, Menormalkan hipertensi / darah tinggi,Penyembuhan Vertigo, Penyembuhan Parkinson, Mengobati gangguan sihir, Membantu mengobati jerawat, Mengobati Sakit Gigi, Mengobati masalah pada penglihatan (mata), Mengobati masalah pada pendengaran (telinga), Mengobati masalah pada Penciuman (hidung), Mencerdaskan otak dan memperpanjang ingatan

Bekam di Kepala, Karena letaknya di puncak, maka titik ini sangat bagus untuk mengeluarkan panas yang berlebih. Selain itu juga bagus buat buang Sihir-Sihir atau Jin yang jahat yang masuk ke dalam Tubuh Pasien

Anda tertarik untuk bekam steril,. datang saja ke Rumah Terapi Bekam Medis Hamim Ba Al-Muayyad di Kampung Curug Rt 004/08 No 13 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13450, Telp 085850006549 atau 085287690009.

InsyaAllah segala jenis keluhan agar segera teratasi dengan Izin Yang Maha Kuasa. Amiin.

Titik ini disebut HAMMAH



Bedug Besar Se-Dunia di Masjid Agung Purworejo


Masjid Agung Darul Muttaqin Purworejo memiliki peninggalan-peninggalan kuno yang sangat berharga, dan merupakan satu-satunya di Indonesia yaitu berupa Bedug. Raden Adipati Cokronagoro pertama berkeinginan untuk melengkapi semua perlengkapan Masjid Agung Purworejo ini. Demikian pula beliau menghendaki sebuah Bedug yang akan dipakai sebagai pertanda telah masukknya saat Sholat Fardhu (Sholat Wajib ) juga dapat dipakai untuk menandai segala kegiatan ibadah Umat Islam serta kenegaraan waktu itu. 

Maka keinginan Raden Adipati ini diutarakanlah kepada para Suntono Kadipaten beserta para ‘Ulama’ Kadipaten Purworejo. kayu Jati Bang, yang batangya telah dipakai untuk membuat Soko Guru Masjid Agung serta Pendhopo Kadipaten, tinggal sisanya yang disebut Bongkot ( pangkal ). Bongkotnya kayu jati itu cukup besar, berdiameter hampir 2,50 meter.

Alhmadulilah, akhirnya saya bisa berziarah ke Masjid Agung Darul Muttaqin, Berziarah Masjid Tua, dan lihat-lihat benda-benda peninggalan warisan para pendahulu. 

Mejeng di Depan Bedug tersebar di Muka Bumi
Data - Data Bedug Ageng Pendowo – Kyai Bagelen

1 Bahan Bedug : Bongkot (pangkal) pohon jati bang yang bercabang lima,yang berusia ratusan tahun
2 Ukuran Bedug :
Panjang Badan Bedug : 292cm
Garis tengah depan : 194cm
Garis tengah belakang :180cm
Keliling bagian depan : 601cm
Keliling bagian belakang : 564cm
3 Penutup Bedug Semula dari kulit Banteng .
1 Tangga l3Mei 1936 di ganti dengan kulit lembu Ongale

2 Bagian belakang diganti lagi dengan kulit sapi besar pada bulan Mei 1993
4 Paku penguat untuk penguat sekeliling kulit Penutup Bedug, diberikan paku keliling tersebut dari kayu jati
Jumlah paku keliling : Bagian depan = 112 buah
Bagian belakang = 98 buah

Waktu pembuatan diperkirakan antara tahun 1834 – 1840 Masehi.
Di buat atas perintah Kanjeng Raden Adipati Cokronagoro I , Bupati Purworejo pertama. Diangkut dari dukuh Pendowo, Bragolan, Purwodadi ke Masjid Agung Purworejo dengan pimpinan Kyai Haji Muhammad Irsyad, Kaum ( Na’ib ) desa Solotiang, Loano, Purworejo. Putra menantu Raden Tumenggung Prawironagoro Wedana Bragolan Purworejo .
Bedung Agung ini akan dibunyikan pada hari-hari tertentu saja, tidak setiap hari seperti pada masa lampau, hal ini dilakukan untuk menghindari cepat rusaknya kulit penutup bedug itu sendiri, bila terlalu sering dipalu orang.

Ziarah ke Kiyai Ngabehi, Dusun Ngabehi, Kaligono, Kaligesing, Purworejo.

Mo Ziaroh ke Kiyai Ngabehi, Dusun Ngabehi, Kaligono, Kaligesing, Purworejo.
Ziarah ke Maqom Kiyai NGabehi di Kaligesing Purworejo

Syeikh KH Asnawi Caringin, Pandeglang, Banten Sang Pengayom dan Pendekar



Di daerah Banten ada kampung yang bernama Caringin, Kecamatan Labuan, Pandeglang Banten. Di sebelahnya ada laut yang indah dan sejuK.

Caringin berasal dari Beringin yang artinya pohon teduh yang rindang. ada maqom WaliAllah bernama KH Asnawi yang orang biasa memanggil dengan sebutan Asnawi yang telah mengayomi warga yang diibaratkan sebagai pohon beringin, atau tempat berteduh yang sejuk.

Selesai Berziarah, langsung menuju tepi pantai. hhmmm Sungguh Indah pemandangan di sekitar pantai Caringin. Selesai Pemenuhan Spirituil langsung memanjakan anggota badan di pantai. Bermain Air, Makan-makan bahkan Foto bersama
KH.Asnawi lahir di Kampung caringin sekitar tahun 1850 M, ayah beliau bernama Abdurrahman dan ibunya bernama  Ratu Sabi’ah dan merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng Mataram atau Raden Fattah . Sejak umur 9 tahun Ayahnya telah mengirim Kh.Asnawi ke Mekkah untuk memperdalam Agama Islam. Di mekkah beliau belajar dengan Ulama kelahiran Banten yang telah termasyhur namanya bernama Syech Nawawi Al Bantani.Kecerdasan yang di miliki beliau dengam mudah mampu menyerap berbagai dsiplin ilmu yang telah di berikan gurunya. Setelah dirasa cukup lama menimba ilmu dari gurunya maka Syech Nawawi Tanara Banten menyuruh muridnya Kh.Asnawi untuk pulang ketanah air untuk mensyiarkan agama Alloh.

Sekembalinya dari Mekkah Kh.Asnawi mulai melakukan dakwah ke berbagai daerah , karena ketinggian ilmu yang dimiliki nama Kh.Asnawi mulai ramai dikenal orang dan menjadi sosok ulama yang menjadi panutan masyarakat Banten. Situasi Tanah air yang masih di kuasai Penjajah Belanda dan rusak nya moral masyarakat pada waktu membuat Kh.Asnawi sering mendapat Ancaman dari pihak pihak yang merasa kebebasannya terusik. 

Banten yang terkenal dengan Jawara jawaranya yang memiliki ilmu Kanuragan  dan dahulu terkenal sangat sadis dapat di taklukkan berkat kegigihan dan perjuangan Kh.Asnawi . Beliau juga terkenal sebagai Ulama dan Jawara yang sakti yang sangat di segani  oleh kaum Penjajah Belanda .Kh.Asnawi dalam melakukan dakwahnya juga mengobarkan semangat Nasionalisme anti Penjajah kepada masyarakat hingga akhirnya Kh.Asnawi di tahan di Tanah Abang di asingkan  ke Cianjur  oleh Belanda selama kurang lebih satu tahun dengan tuduhan melakukan pemberontakan kepada pemerintah Hindia Belanda , Apa yang dilakukan Kh.Asnawi   mendapat dukungan penuh dari rakyat dan dan para ulama  lainnya, seperti para bangsawan dan para jawara. Semenjak runtuhnya kesultanan Banten, terjadi sejumlah pemberontakan yang sebagian besar dipimpin oleh tokoh-tokoh agama. Seperti, pemberontakan di Pandeglang tahun 1811 yang dipimpin oleh Mas Jakaria, peristiwa Cikande Udik tahun 1845, pemberontakan Wakhia tahun 1850, peristiwa Usup tahun 1851, peristiwa Pungut tahun 1862, kasus Kolelet tahun 1866, kasus Jayakusuma tahun 1868 dan yang paling terkenal adalah Geger Cilegon tahun 1888 yang dipimpin oleh KH. Wasid.

Selama di pengasingan Kh.Asnawi tetap melakukan Dakwah mengajarkan Alquran dan Tarekat kepada masyarakat  sekitar dan  setelah dirasa Aman Kh.Asnawi kembali ke kampungnya di Caringin untuk melanjutkan perjuangan mensyiarkan Islam dengan mendirikan Madrasah Masyarikul Anwar dan Masjid Salapiah Caringin sekitar tahun 1884 Mesjid Caringin ditandai oleh denah empat persegi panjang, pada keempat sisinya terdapat serambi. 

Arsitektur Masjid dipengaruhi oleh unsur arsitektur lokal, terlihat dari bentuk atapnya dan ditopang oleh arsitektur asing terlihat pada bentuk jendela serta pintu dalam dengan ukuran relatif besar juga pilar-pilar yang mengelilingi Masjid. Menurut cerita bahwa Kayu masjid tersebut berasal dari sebuah pohon Kalimantan  yang di bawa oleh Kh.Asnawi ke Caringin dahulu pohon tersebut tidak bisa di tebang kalaupun bisa di tebang beberapa saat pohon tersebut muncul kembali hingga akhirnya Kh.Asnawi berdo’a memohon kepada Alloh agar diberi kekuatan dan pohon tersebut dapat di tebang serta kayunya dibawa Kh.Asnawi ke Caringin untuk membangun Masjid.

Tahun 1937 Kh.Asnawi berpulang kerahmtulloh dan meninggalkan 23 anak dari lima Istri ( Hj.Ageng Tuti halimah, HJ sarban, Hj Syarifah, Nyai Salfah dan Nyai Nafi’ah ) dan di maqomkan di Masjid Salfiah Caringin , hingga kini Masjid Salafiah  Caringin dan maqom beliau tak pernah sepi dari para peziarah baik dari sekitar Banten maupun dari berbagai daerah di tanah air banyak pengalaman menarik dari peziarah yang melakukan i’tikaf di masjid tersebut seperti yang diungkap oleh salah seorang jamaah sewaktu melakukan i’tikaf terlihat pancaran cahaya memenuhi ruangan Masjid yang berusia hampir 200 tahun tersebut . Wallohu a’lam