Kelor atau Moringa oleifera |
Daun Kelor (Moringa Oliefera)
Di Jawa, secara tradisional, kelor kerap dibuat tanaman pagar, sedangkan daunnya dibuat sayur. Tapi, banyak pula memanfaatkan bagian dari tanaman yang berasa pahit ini untuk bahan obat tradisional.
Menurut beberapa sumber, tanaman Kelor atau Moringa oleifera memang bisa dijadikan
bahan obat, karena mengandung minyak terbang. Bijinya yang berminyak mengandung
myrosine, emulsine, alkaloida pahit tak beracun, serta vitamin A,B1,B2 dan C
pada sel-sel tertentu. Sevara farmakologis kandungan kimia pohon Kelor memiliki
efek anti-inflamasi, anti-piretik dan anti skorbut.
Penelitian
terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya,
sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian,
kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk
penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim
Jerman, di dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan
tersebut dikhususkan terhadap kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan
Sudan, karena sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon
kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi bagian di dalam kehidupan
sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk
diperdagangkan. Di kawasan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan
sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering.
Sehingga pada musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air
hujan akan dapat ditahan oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau
“tabungan” air sekitar akar kelor akan menjadi sumber air bagi tanaman lain.
Juga karena sistem akar kelor cukup rapat, bencana longsor jarang terjadi.
Manfaat Daun Kelor Secara
Medis
Secara tradisional pengobatan pemanfaatan akar, daun
dan biji Kelor sebagai obat, dianggap manjur untuk beberapa jenis penyakit
antara lain:
- Kurap (Herpes) Luka Bernanah. Cara pengobatan: Tumbuk daun Kelor dengan kapur lalu balurkan pada kurap atau luka.
- Kurang Nafsu Makan, epilepsi, histeri, sariawan, sulit buang air kecil, badan lemah, sakit kuning, rematik serta pegal linu. Cara pengobatan: Rebus akar kelor sebanyak 1 jari dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lalu saring. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing ½ gelas.
- Beri-Beri dan Udim. Cara pengobatan: Giling akar kelor, akar pepaya, dan kulit lawang atau cengkih masing-masing 1 jari. Tambahkan air, peras, dan saring. Bagi air saringan menjadi 2 bagian yang sama. Minum air hasil saringan sebanyak 2 kali sehari.
- Biduran dan Alergi. Cara pengobatan: Rebus 3 tangkai daun kelor, 1 siung bawang merah, serta adas dan pulasari secukupnya dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring lalu minum air rebusan dua kali sehari masing-masing satu gelas.
- Rabun Ayam. Cara pengobatan: Tumbuk 3 tangkai daun kelor sampai halus, lalu seduh dengan 1 cangkir air masak dan saring. Tambahkan madu secukupnya pada air hasil saringan tadi, lalu aduk sampai merata. Minum sebelum tidur.
- Beberapa sumber di masyarakat tradisional menyebutkan bahwa akar Kelor sangat baik untuk pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, penurun tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Sedang daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, diabetes melitus (kencing manis), dll.
Daun Kelor Banyak sekali manfaat dan kegunaannya |
Selain itu, Bayi dan
anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO
mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung: 7
x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x
protein pada susu 3 x potasium pada pisang.
Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon
ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai
penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara
termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika,
Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008
mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai
kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis
penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis
penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.
Adapun Manfaat utama daun kelor adalah:
- Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
- Menyegarkan mata dan otak
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Meningkatkan stuktur sel tubuh
- Meningkatkan serum kolesterol alamiah
- Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
- Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
- Memperindah kulit
- Meningkatkan energi
- Memudahkan pencernaan
- Antioksidan
- Memelihara sistem imunitas tubuh
- Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
- Bersifat anti-peradangan
- Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
- Mendukung kadar gula normal tubuh
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui
bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan
nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi
dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan
terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun
kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena
kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan),
kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1
(beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan
vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan
kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein
(rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak). http://id.wikipedia.org/wiki/Kelor
Manfaat Daun Kelor secara Non Medis
Sama seperti herba lainnya (asam jawa
"sanaa", daun bidara, daun sirih, daun kapuk, garam) daun kelor bisa
juga digunakan untuk penyakit non fisik,
berikut ini pembahasannya :
Mengatasi Nyeri, Letih, Linu, Pegal akibat sihir
Daun kelor mengandung pterigospermin yang merangsang
kulit sehingga dapat berfungsi sebagai param yang menghangatkan. Jika daun
kelor dilumat dan dibalur akan mengurangi rasa nyeri karena bersifat analgesik.
pasien sihir yang mengalami sakit seperti ditusuk-tusuk, terbakar Insya
Allah akan sembuh dengan membalurkan daun kelor yang sudah dilumat halus (sudah
dibacakan dan ditiup ayat dan doa ruqyah) lalu ditempelkan ditempat yang nyeri.
Membantu menyembuhkan kesurupan
Cara mengobatinya dengan mengambil daun Kelor, lalu
diremas dibacakan ayat kursi 3/7 kali ditiupkan diremasan daun kelor dan dibalurkan
di semua persendian pasien dan dimasukkan kemulut pasien Insya Allah akan
menyedot semua kekuatan jin yang menyurupi pasien.
Menetralkan segala macam bentuk susuk, gangguan jiwa, ilmu
metafisik/kesaktian, tenaga dalam, santet, tenung, guna-guna
Daun kelor muda ditumbuk, diberi sedikit air yang
sudah diruqyah lalu dibalurkan ditempat susuk berada, atau dibuat mandi dengan
menumbuk halus daun kelor lalu dimasukkan kedalam baskom, setelah itu bacakan
ayat-ayat pembatal sihir lalu dibuat mandi selama minimal 7 hari
berturut-turut.
Tehnik lainnya adalah Didihkan air panas lalu matikan
apinya, setelah itu masukkan daun kelor dan tutup sampai dingin sendiri
lalu tiriskan, air sari daun kelor lalu dibacakan ayat-ayat ruqyah lalu diminum
setiap pagi,siang dan malam hari.
Menyembuhkan segala bentuk sakit
kulit akibat santet/sihir
Daun kelor muda ditumbuk, diberi sedikit air yang
sudah diruqyah lalu dibalurkan ditempat sakit kulit akibat sihir berada, atau
dibuat mandi dengan menumbuk halus daun kelor lalu dimasukkan kedalam baskom,
setelah itu bacakan ayat-ayat pembatal sihir lalu dibuat mandi selama minimal 7
hari berturut-turut. Tehnik
lainnya adalah Didihkan air panas lalu matikan apinya, setelah itu masukkan
daun kelor dan tutup sampai dingin sendiri lalu tiriskan, air sari daun
kelor lalu dibacakan ayat-ayat ruqyah lalu diminum setiap pagi,siang dan malam
hari.
Insya Allah dengan Ridho dan Izin Allah SWT, semua penyakit akan sembuh dalam keadaan sehat wal'afiat. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar