Tak seperti kanker pada orang dewasa yang umumnya terjadi karena gaya
hidup tidak sehat, kanker pada anak belum diketahui penyebab pastinya.
Hal ini menjadikan kanker pada anak tak dapat dicegah.
Dokter spesialis anak bagian onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais dr.
Edi Setiawan Tehuteru mengatakan, meski kanker pada anak tidak dapat
dicegah, mewaspadai tanda-tanda kanker sejak dini dapat mengurangi
risiko kanker yang ditemukan dalam stadium lanjut.
"Jika ditemukan adanya tanda-tanda maka segera diperiksakan. Bila
ternyata bukan kanker maka kita patut bersyukur, namun saat itu kanker
pun kita juga patut bersyukur karena ditemukan sejak dini sehingga
kemungkinan sembuhnya tinggi," paparnya dalam peluncuran Aksi 1000 dan
Buku "Waspadai & Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini" di Jakarta,
Jumat (14/6/2013).
Aksi 1.000 merupakan aksi donasi untuk
membantu anak-anak pasien kanker melalui Yayasan Anyo Indonesia (YAI).
Sedangkan buku "Waspadai & Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini"
merupakan pelengkap dari program edukasi kanker pada anak yang dilakukan
oleh YAI.
Kanker pada anak terjadi sebanyak dua hingga tiga persen dari total
kasus kanker di Indonesia. Edi mengatakan, jumlah tersebut masih belum
mencakup kasus-kasus yang belum diketahui, sehingga kemungkinan
jumlahnya masih lebih banyak lagi. Diperkirakan tahun ini ada sekitar
4100 kasus baru kanker anak.
Kasus kanker anak yang paling banyak terjadi adalah kanker darah
(leukimia), dan kanker bola mata (retinoblastoma). Selain itu ada pula
kanker tulang, kanker kelenjar getah bening, kanker hati, ginjal, indung
telur, otak, dan lain-lain.
Edi memaparkan, secara garis besar kanker anak terbagi menjadi dua
yaitu cair dan padat. Bentuk cair di dalam tubuh manusia adalah darah.
Jadi kanker yang masuk dalam kelompok cair yaitu kanker darah. Sedangkan
bentuk padat, biasanya terlihat seperti benjolan yang dapat dijumpai
pada semua organ manusia seperti otak, mata, hati, ginjal, dan
organ-organ lainnya.
Belum dapat dideteksi dini
Sebagian dari kanker pada orang dewasa bisa dideteksi dini dengan
metode-metode tertentu dengan tingkat akurasi yang cukup baik. Misalnya
kanker leher rahim atau serviks dengan metode papsmear, dan kanker payudara dengan metode sadari. Namun kanker pada anak masih belum dapat dideteksi dini.
Kalaupun ada, baru satu jenis kanker yang dapat dideteksi dini yaitu
kanker bola mata. Deteksi dini untuk kanker bola mata dinamakan "Lihat
Merah". Pemeriksaannya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah
dilatih sebelumnya menggunakan alat yang disebut dengan ophthalmoscope.
"Sementara ini belum ada teknik pemeriksaan untuk deteksi dini kanker
jenis lain. Namun selama belum ditemukan, orangtua jangan hanya berdiam
diri, tetaplah waspada terhadap gejala-gejala kanker pada anak," tandas
Edi.
Gejala kanker darah umumnya pucat, demam, dan darah sulit
membeku. Sedangkan gejala kanker kelompok padat umumnya terjadi benjolan
di bagian-bagian tumbuhnya kanker.
Sebagaimana sudah diketahui, jika kanker ditemukan pada stadium awal,
maka kemungkinan untuk sembuh lebih besar dibanding jika baru ditemukan
pada stadium lanjut.
Sumber kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar