Sabtu, 26 Oktober 2013

Ulama Ikut Peduli Kesehatan

Jakarta, NU Online

“Allah tidak akan menciptakan sebuah penyakit, kecuali ada obatnya.” Demikianlah kutipan hadist yang seringkali disampaikan oleh para dai ketika menyampaikan materi soal kesehatan.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan, persoalan kesehatan mendapat perhatian besar dalam Islam, banyak ayat Qur’an dan Hadist yang berbicara soal kesehatan dan menjadi bagian dari tugas para ulama untuk mendorong masyarakat agar berperilaku hidup sehat.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara pertemuan nasional Peran Tokoh Agama dalam Promosi Kesehatan yang digagas oleh Lembaga Kesehatan NU, Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries (SESRIC)

Ia menegaskan, dalam kemampuan agama, orang NU sudah cukup mumpuni, tetapi dalam bidang lainnya, masih perlu ditingkatkan seperti dalam bidang pendidikan, kebudayaan, ekonomi, termasuk kesehatan. Hal tersebut penting untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup.

Dalam membina kesehatan ini, tidak dibatasi oleh ajaran agama. Ia mengisahkan sejumlah khalifah yang memiliki dokter pribadi non Muslim, karena terbukti mereka memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.

Sementara itu, Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes Bambang menuturkan, baru sekitar 50 persen penduduk Indonesia berperilaku hidup bersih dan sehat, dengan menggunakan 10 indikator.
“Jika indikator jumlah indikator tersebut ditingkatkan menjadi 20, maka persentasenya akan semakin kecil,” katanya.

Para ulama dan tokoh masyarakat, katanya, memiliki peran penting dalam membantu mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.

Sementara itu, Prof. Savas Alpay, direktur jenderal  Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries (SESRIC) menekankan pentingnya melindungi generasi muda dari bahaya merokok, selain menghabiskan uang, juga memiliki potensi terkena sejumlah penyakit. Sejumlah industri rokok skala global melakukan ekspansi ke negara-negara berkembang karena di negara mereka, regulasinya sudah sangat ketat.

Terdapat sejumlah kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tersebut, diantaranya meminta tokoh agama mengajak orang tua dan remaja berperilaku hidup sehat, di sekolah dan di lingkungan keluarga, edukasi publik akan potensi bahaya kebiasaan merokok dengan metode yang tepat sasaran serta pentingnya mengaturkan area merokok dalam upaya menghargai kesehatan, baik diri sendiri maupun orang lain.

Tokoh agama diminta mendorong para remaja agar mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri, pilihannya, serta mampu bernegosiasi dengan dinamika hidup di lingkungan sekitarnya. (mukafi niam).

sumber : www.nu-online.co.id

Selasa, 15 Oktober 2013

Apakah Gus Dur Sengaja Mencari Celaan?

Gus Dur tokoh yang kontraversial, banyak pendukung dan pemujanya, tetapi disisi lain, banyak orang yang mencaci dirinya. Toh ia santai saja atas sikap kelompok tersebut.

Banyak perilakunya yang diluar standar normal. Yang paling terkenal diantaranya ketika ia menyebut “DPR seperti anak TK“ yang masih sering dikutip sampai sekarang, dan hanya memakai celana pendek ketika keluar dari istana saat digulingkan dari jabatannya sebagai presiden. Banyak orang memandangnya dengan sinis, “presiden kok begitu.“

Jangan-jangan ia sengaja mencari celaan dan hinaan dari publik, agar hatinya selalu dekat dengan Allah? Dalam sufi, terdapat aliran Malamatiyah, yaitu kelompok sufi yang sengaja menghinakan dirinya. Ketika orang memuji dan mengkultuskannya, ia akan melakukan tindakan kontraversial agar dicaci publik untuk menghindari penyakit hati seperti riya’ (ingin dilihat baik), ujb (kagum dengan diri sendiri) dan nifaq (munafik/penampilan lahir lebih baik dari batin). Semua penyakit hati ini bisa menjauhkan hati seorang sufi kepada Allah.

“Saya ngak mau kurang ajar untuk ngrasani Gus Dur. Banyak orang yang lebih nyeleneh daripada Gus Dur dalam kewalian,“ kata ulama Betawi KH Saifuddin Amsir.

Orang seperti itu, kata rais syuriyah PBNU ini, mencari celaan dan orang lain dalam upaya melatih hati untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah. Pada titik tertentu, mereka sampai merasa, dirinya lebih hina daripada orang lain, bahkan binatang sekalipun.

Namun, aliran ini berbahaya jika salah memahaminya. Banyak orang yang ingin masuk kelompok ini dan melakukan maksiat yang berlebihan, tetapi terjebak disitu, tidak bisa membedakan antara mencari kemuliaan dan pemuja syahwat.

“Jadi kata malamatiyah, yaitu orang yang menisbahkan diri kepada malamah, kehinaan, cercaan. Itu yang dia cari.”

Di Jakarta, ia mengenal sosok seperti itu, dalam kehidupan sehari-hari, banyak perilakunya yang kelihatannya tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh agama, sehingga ia banyak diejek. Tetapi di sisi lain, sikapnya sangat baik kepada masyarakat.

Suatu hari “sufi” tersebut dengan kasar meminta hampir semua uang yang dimiliki oleh pejabat yang dengan sangat terpaksa memberikan apa yang dimiliki, meskipun dalam hati menjerit, karena harta yang dikumpulkan dengan susah payah tersebut diminta, apalagi dengan cara kasar. 
Begitu mendapat uang tersebut, ia pergi ke rumah janda-janda yang membutuhkan sampai semua uang tersebut habis. Pulang ke rumah, orang tersebut masih diomeli sama istrinya, “setan loe, pulang-pulang ngak bawa uang.”

Disisi lain, pejabat yang dimintai uang tersebut mendapat ganti yang luar biasa besarnya. Peristiwa tersebut berulang kali terjadi pada orang tersebut, meminta uang kepada seseorang, kemudian ternyata tak lama kemudian, yang dimintai mendapat ganti yang lebih banyak.

“Pada puncak ia dihina habis, sampai merasa di bukan apa-apa, kayak debu di atas meja, baru ada keberhasilan dia sebagai orang yang menjalani malamatiyah, ini sangat berat. Ini menghindari rasa riya, sombong, dan sifat hati jelek lainnya. Semuanya dipangkas habis. Ini sifat dasar manusia.”

Perilaku seperti ini tentu berbeda dengan kecenderungan manusia sekarang yang berusaha menampilkan kemegahan, citra semu agar dianggap kaya, keren atau berkuasa agar orang lain takut dan segan kepadanya.

Idiom yang sangat terkenal tentang kewalian adalah Laa yakriful wali illal wali yang artinya, tidak tahu seseorang itu wali kecuali juga wali. Ia menjelaskan, mereka merupakan sebuah komunitas khusus, yang saling kenal dan berkomunikasi karena memiliki kualitas yang sama. “Kalau anda kenal, berarti memiliki kualitas yang sama. Mereka tidak memiliki rasa takut dan sedih, semuanya diserahkan kepada Allah.”

Kiai Saifuddin menuturkan, sufi merupakan orang yang menghargai semua makhluk hidup, termasuk binatang. Di Jakarta, tahun 1940-an, terdapat sufi yang dikenal dengan mana Guru Kholid Gondangdia. Ia berkawan dengan KH Hasyim Asy’ari.

Ia pernah mengembalikan seekor semut rang-rang ke Cilebut, daerah dekat Bogor, tempat ia mengajar ketika pulang lewat kebun rambutan, semut tersebut menempel di jubahnya. Ia balik lagi ke kebun tersebut dan menaruh kembali semur rang-rang di pohon rambutan.

“Kalau kita sekarang, buang saja, banyak pohon rambutan di Jakarta, kan selesai. Ini sikap Guru Kholid, akan kasih sayangnya pada binatang.”. (mukafi niam)

sumber www.nu.or.id

Manfaat Menangis bagi Kesehatan

Sedih memang bukan perasaan yang menyenangkan. Bahkan sedih biasanya diikuti dengan tangisan. Namun tahukah Anda, ternyata menangis memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.

Membersihkan racun
Melalui air mata, sebenarnya racun dalam tubuh bisa dikeluarkan ketika seseorang menangis. Racun-racun tersebut sifatnya cukup berbahaya bagi kesehatan. Sehingga membersihkan racun dari dalam tubuh setidaknya mampu menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.

Menguatkan diri
Menangis bisa dibilang sebagai bentuk latihan bagi jiwa. Sebab mengeluarkan segala emosi negatif melalui tangisan jauh lebih baik daripada memendamnya dalam hati. Menangis seperti olahraga bagi perasaan sehingga suatu saat ketika berada di posisi serupa, hati bisa lebih kuat dan tegar.

Membuat rileks
Banyak orang mengaku kalau menangis membuat mereka lebih lega. Kenapa bisa demikian? Sebab menangis rupanya membuat tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang bersifat meredakan rasa sakit dalam tubuh. Jadi dengan menangis, tubuh dan pikiran otomatis menjadi lebih rileks.

Menyehatkan jantung
Sebuah penelitian pernah menyebutkan kalau mengekspresikan rasa sakit berisiko rendah terkena penyakit jantung. Oleh sebab itu, tidak perlu menahan diri ketika ingin menangis karena menangis ternyata menyehatkan jantung.

Meskipun begitu, bukan berarti Anda harus menangis sepanjang waktu. Setidaknya, di balik tangisan dan kesedihan, ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan.

www.merdeka.com

Bahaya Suka MARAH MARAH Bagi Kesehatan

Penyakit bukan cuma timbul gara-gara makanan saja, tetapi juga perilaku kita. Jika mudah dan suka marah-marah, ternyata ada bahayanya bagi kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.

Gangguan pencernaan
Saat marah, kadar asam lambung bisa meningkat. Dari situ, berbagai gangguan pencernaan pun muncul. Mulai dari refluks asam, maag, atau sembelit.

Sakit kepala
Orang yang suka marah-marah biasanya sering mengeluh sakit kepala. Sebab terlalu emosional meningkatkan tekanan darah di kepala. Pantas jika marah-marah memicu pusing atau migrain.

Penyakit jantung
Mudah marah menimbulkan stres. Stres tersebut pun meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan penelitian sudah membuktikan kalau orang yang mudah marah cenderung terkena serangan jantung.

Depresi
Seperti yang sudah disebutkan, mudah marah berkaitan dengan stres. Ketika pikiran sudah terserang oleh stres dan depresi, tubuh pun rentan terkena berbagai macam penyakit.

Tekanan darah tinggi
Jangan suka marah-marah jika tak ingin terkena tekanan darah tinggi. Tubuh perlu menjaga tekanan darah dalam kondisi normal agar tidak memicu masalah kesehatan lainnya.

Serangan cemas
Jika orang mudah marah, biasanya mereka juga rentan terhadap perasaan cemas akan hal-hal sepele. Segala sesuatu dibesar-besarkan. Serangan cemas pun akhirnya mengganggu aktivitas harian.

Sering sakit
Karena sistem imun menurun akibat mudah marah, berbagai macam penyakit akhirnya sering mampir. Misalnya sering demam, flu, atau batuk.

Itulah bahaya suka marah-marah bagi kesehatan. Mulai sekarang, coba belajar mengontrol emosi demi menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

www.merdeka.com

Senin, 14 Oktober 2013

6 Amalan Sunnah di Hari Raya Ied Adha

Idul Fitri dan Idul Adha datang sekali dalam satu tahun. Keduanya adalah hari besar Islam dengan fadhilah yang berbeda. Masing-masing memiliki keutamaannya sendiri dan juga memeiliki kesunnahan yang berbeda.

Ibadah sunnah tahunan ini mempunyai ciri khas masing-masing, Hari Raya Idul Fitri misalnya ditengarai dengan saling bermaaf-maafan, berkunjung kesanak family dan para kerabat. Berbeda dengan Hari Raya Idul Adha yang dikenal dengan Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji, karena pada hari itu kegiatan kurban dan ibadah haji dilaksanakan.

Sebagai ibadah tahunan, maka hendaknya kita laksanakan dengan sesempurna mungkin dengan menjalankan semua amalan-amalan sunnah pada hari tersebut dengan niat tulus dan mengharap pahala dari Allah SWT. Berikut kesunahan yang dianjurkan oleh para ulama’,

Pertama, Mengumandangkan takbir di Masjid-masjid, Mushalla dan rumah-rumah pada malam hari raya, dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada hari raya idul fitri dan sampai hari terakhir tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq. Karena pada malam tersebut kita dianjurkan untuk mengagungkan , memuliakan dan menghidupkannnya, anjuran ini sebagaimana terdapat dalam Kitab Raudlatut Thalibin

فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ

 Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.

Sebagian fuqaha’ ada yang memberi keterangan tentang beribadah dimalam hari raya, yaitu dengan melaksanakan shalat maghrib dan isya’ berjama’ah, sampai dengan melaksanakan shalat subuh berjama’ah.
Kedua, mandi untuk shalat Id sebelum berangkat ke masjid, hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh, dikarenakan tujuan dari mandi adalah membersihkan anggotan badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar bugar, maka mandi sebelum waktu berangkat adalah yang paling baik. Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.

يُسَنُّ الْغُسْلُ لِلْعِيدَيْنِ، وَيَجُوزُ بَعْدَ الْفَجْرِ قَطْعًا، وَكَذَا قَبْلَهُ، ويختص بالنصف الثاني من الليل

Disunnahkan mandi untuk shalat Id, untuk waktunya boleh setelah masuk waktu subuh atau sebelum subuh, atau pertengahan malam.

Kesunahan mandi adalah untuk semua kaum muslimin, laki-laki maupun perempuan, baik yang akan akan berangkat melaksanakan shalat Id maupun bagi perempuan yang sedang udzur syar’I sehingga tidak bisa melaksanakan shalat Id.

Ketiga, disunahkan memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak, untuk memperoleh keutamaan hari raya tersebut. Pada hakikatnya hal-hal tersebut boleh dilakukan kapan saja, ketika dalam kondisi yang memungkinkan, dan tidak harus menunggu datangnya hari raya, misalnya saja seminggu sekali saat hendak melaksanakan shalat jum’at. Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini,

والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari jum’at, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.

Keempat, memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci jika memilikinya, jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih dan suci, akan tetapi sebagian ulama’ mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban.
Berkaitan dengan memakai pakaian putih, ini diperuntukkan bagi kaum laki-laki yang hendak mengikuti jama’ah shalat Id maupun yang tidak mengikutinya, semisal satpam atau seseorang yang bertugas menjaga keamanan lingkungan, anjurannya ini tidak terkhususkan bagi yang hendak berangkat shalat saja, melainkan kepada semuanya.

Sedangkan untuk kaum perempuan, maka cukuplah memakai pakaian yang sederhana atau pakaian yang biasa ia pakai sehari-hari, karena berdandan dan berpakaian secara berlebihan hukumnya makruh, begitu juga menggunakan wangi-wangian secara berlebihan. Dalam Kitab Raudlatut Thalibin dijelaskan,

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.

Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukupla ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian.

Sabda Nabi SAW berikut memberi penjelasan tentang memakai pakaian yang paling baik, riwayat dari Sahabat Ibnu Abbas RA,

كَانَ يلبس في العيد برد حبرة

Rasulullah SAW di hari raya Id memakai Burda Hibarah (pakaian yang indah berasal dari yaman).

Kelima, ketika berjalan menuju ke masjid ataupun tempat shalat Id hendaklah ia berjalan kaki karena hal itu lebih utama, sedangkan untuk para orang yang telah berumur dan orang yang tidak mampu berjalan, maka boleh saja ia berangkat dengan menggunakan kendaraan. Dikarenakan dengan berjalan kaki ia bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bermushafahah (Bersalam-salaman) sesama kaum muslimin. Sebagaimana sabda Nabi SAW riwayat dari Ibnu Umar,

كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat shalat Id.

Selain itu dianjurkan juga berangkat lebih awal supaya mendapatkan shaf atau barisan depan, sembari menunggu shalat Id dilaksanakan ia bisa bertakbir secara bersama-sama di masjid dengan para jama’ah yang telah hadir. Imam Nawawi dalam Kitabnya Raudlatut Thalibin menerangkan anjuran tersebut,

السُّنَّةُ لِقَاصِدِ الْعِيدِ الْمَشْيُ. فَإِنْ ضَعُفَ لِكِبَرٍ، أَوْ مَرَضٍ، فَلَهُ الرُّكُوبُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْقَوْمِ أَنْ يُبَكِّرُوا إِلَى صَلَاةِ الْعِيدِ إِذَا صَلَّوُا الصُّبْحَ، لِيَأْخُذُوا مَجَالِسَهُمْ وَيَنْتَظِرُوا الصَّلَاة

Bagi yang hendak melaksanakan shalat Id disunahkan berangkat dengan berjalan kaki, sedangkan untuk orang yang telah lanjut usia atau tidak mampu berjalan maka boleh ia menggunakan kendaraan. Disunnahkan juga berangkat lebih awal untuk shalat Id setelah selesai mengerjakan shalat subuh, untuk mendapatkan shaf atau barisan depan sembari menunggu dilaksanakannya shalat.

Keenam, untuk Hari Raya Idul Adha disunnahkan makan setelah selesai melaksanakan shalat Id, berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri disunahkan makan sebelum melaksanakan shalat Id. Pada masa Nabi SAW makanan tersebut berupa kurma yang jumlahnya ganjil, entah itu satu biji, tiga biji ataupun lima biji, karena makanan pokok orang arab adalah kurma. Jika di Indonesia makanan pokok adalah nasi, akan tetapi jika memiliki kurma maka hal itu lebih utama, jika tidak mendapatinya maka cukuplah dengan makan nasi atau sesuai dengan makanan pokok daerah tertentu.

 عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع

Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali kerumah.

Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA,

أَنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا

Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil.

Dengan demikian, anjuran makan pada hari raya Idul Adha adalah setelah selesai melaksanakan shalat Id, alanglah lebih baik jika ia makan kurma sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, akan tetapi jika tidak mendapati kurma, bolehnya ia makan dengan yang lain, misalnya nasi bagi rakyat Indonesia, disesuaikan dengan makanan pokok daerah tertentu.

Sumber http://www.nu.or.id
Pen. Fuad H. Basya/Red. Ulil H.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Terlalu banyak duduk, WASPADALAH.....

Aktivitas padat seringkali dijadikan alasan untuk tidak berolahraga. Tak heran juga kalau obesitas makin menjamur. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global ditemukan 1,4 milyar orang memiliki kelebihan berat badan.

Obesitas memang bukan fenomena yang terjadi dalam semalam. Ini terjadi karena penumpukan kalori pada tubuh yang seharusnya terbakar.

Sebagai contoh, pekerjaan di belakang meja membuat tubuh menyimpan rata-rata kelebihan 15-50 kalori per hari. Penumpukan kalori setiap hari tanpa diikuti olah fisik ini bertahap menyebabkan obesitas.

Penelitian dari PT Dynaforce International, distributor produk kesehatan Technogym Wellness dari Italia, di Indonesia banyak orang absen olahraga dengan alasan yang sama: sibuk bekerja.

"Di Jakarta saja, ada jutaan pegawai kantor yang menghabiskan 8 sampai 10 jam duduk di depan komputer mereka. Ini bisa memicu kelebihan berat badan," kata Shintya Anjani, General Manager PT Dynaforce International.

Sederhananya, duduk berlebihan dapat membunuh. Mau tahu efek lain duduk terlalu lama? 

Sesaat setelah duduk 

Aktivitas elektrik pada otot melambat, tingkat pembakaran kalori melambat satu kalori per menit. Bila duduk selama 24 jam, terjadi penurunan pembakaran kalori 40 persen yang bisa menyebakan diabetes.
Dua minggu 

Bila tak mengubah gaya hidup ini, tubuh meningkatkan trigliserida (molekul lemak), kolesterol LDL alias kolesterol jahat, dan resistensi insulin. Ini berarti otot-otot Anda tidak menggunakan lemak yang meningkatkan kadar darah sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Dalam dua minggu, konsumsi oksigen menurun sehingga akan mempersulit Anda naik tangga dan berjalan. 

Setelah satu tahun

Setelah setahun, efek jangka panjang dari duduk mulai terasa. Menurut studi dalam jurnal Nature, Anda akan mulai mengalami penambahan berat badan dan kenaikan kolesterol. Anda akan mulai kehilangan satu persen massa tulang bila duduk lebih dari 6 jam sehari.

Setelah 10-20 Tahun

Setelah satu-dua dekade, kualitas hidup akan menurun. Ini akibat risiko mengalami penyakit jantung meningkat sebesar 64 persen. Selain itu risiko kanker  prostat atau kanker payudara meningkat 30 persen. 
 
sumber : http://life.viva.co.id/. (eh)

Jumat, 04 Oktober 2013

Cegah Kanker Payudara dengan 7 makanan di bawah ini

Menurunkan risiko kanker payudara bisa dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi daging merah, tidak merokok, atau minum alkohol. Selain itu, coba konsumsi makanan seperti yang dilansir dari FitSugar ini untuk mencegah kanker payudara.

Buah berrySemua jenis berry pada dasarnya kaya akan antioksidan yang melawan radikal bebas. Namun strawberry dan raspberry tepatnya punya senyawa tertentu yang terbukti mampu mencegah kanker kulit, paru-paru, kandung kemih, kerongkongan, dan payudara.

Polong-polonganKaya serat dan rendah kalori, itulah polong-polongan. Konsumsi makanan ini secara teratur pun telah terbukti menurunkan risiko kanker payudara sebanyak tujuh persen.

BrokoliMantan penderita kanker payudara bisa menurunkan risiko kambuh jika mereka makan brokoli, demikian menurut penelitian terbaru. Sebab senyawa dalam sayuran ini bisa memerangi tumor yang menyebar dalam tubuh.

Produk susuPenelitian menemukan kaitan antara kadar vitamin D dan kalsium terhadap risiko kanker payudara. Jadi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dan kalsium, konsumsi susu jangan sampai diabaikan.

DelimaDelima bisa dibilang sebagai buah super yang mulai marak diolah jadi berbagai macam produk makanan. Sebab buah ini ternyata juga ampuh mencegah kanker payudara, prostat, usus besar, dan paru-paru.

TomatSebuah penelitian terbaru menyebutkan kalau makanan kaya carotenoid mampu menurunkan risiko kanker payudara sampai 20 persen. Salah satu contoh makanan yang mengandung senyawa tersebut adalah tomat.

KunyitSelain buah-buahan dan sayuran, bumbu dapur ternyata juga berperan dalam menurunkan risiko kanker payudara. Adalah kunyit, rempah yang aktif melawan kanker dan mencegah sel tumor tumbuh kembali.
Itulah berbagai makanan yang bisa dikonsumsi untuk mencegah kanker payudara. Jangan ragu untuk mengonsumsinya setiap hari ya!

Sumber :www.merdeka.com